Hujan Meteor
A.
Pengertian Hujan Meteor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Hujan Meteor adalah hujan yang terjadi karena meluncurnya benda-benda angkasa
ke permukaan bumi. Sedangkan menurut situs Wikipedia, hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah
meteor terlihat bersinar pada langit malam. Lalu apakah meteor itu?
Meteor adalah benda luar angkasa yang masuk ke dalam atmosfer bumi. Pada
umumnya habis terbakar sebelum masuk ke permukaan bumi. Namun jika bersisa,
maka yang jatuh ke permukaan bumi disebut meteorit.
Meteor sebenarnya dikenal juga
dengan nama-nama lain seperti, meteor shower, shoting star, dan bintang jatuh.
Kepercayaan secara turun temurun bahwa bintang jatuh dapat mengabulkan
permohonan, sebenarnya hanyalah mitos. Yaitu sbuah informasi yang sebenarnya
salah, namun telah dianggap benar dari generasi ke generasi. Jika dikaji lagi
dengan akal sehat, apalagi bagi seorang muslim, meminta sesuatu kepada benda
atau mahluk adalah suatu perbuatan syirik. Menyekutukan Allah. Karena bagaimanapun
juga, hanyalah Allah Yang Maha Segalanya. Hanyalah Allah yang dapa mengabulkan
segala permohonan.
Seperti yang telah tertuang dalam
terjemahan Surat Al Mu’min ayat 60 berikut :
Dan
Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang – orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina.”
B.
Penyebab Hujan Meteor
Apakah penyebab hujan meteor? Penyebab terjadinya
hujan meteor adalah pertemuan antara lintasan orbit komet dan lintasan orbit
bumi. Hal ini terjadi karena lintasan orbit membentuk konsep elips, sehingga
memungkinkan pertemuan kedua belah pihak. Pertemuan ini akhirnya akan
memunculkan sebuah energi yang bisa mengakibatkan gesekan. Nah, pada saat
lintasan orbit saling berdekatan inilah, volume meteor yang masuk ke atmosfer
bumi mengalami peningkatan secara pesat. Dengan meningkatnya volume mendadak
itulah, meteor menjadi kehilangan daya untuk tetap berada pada satu lintas
orbit, sehingga menyebabkan hujan meteor
di sebagian wilayah bumi.
C.
Hujan Meteor Dalam Pandangan Islam
Di dalam Al-Qur’an, ternyata
sudah dibahas mengenai beberapa kasus tentang keberadaan benda – benda langit
dalam tata surya atau sekalipun yang tak terjamah. Berikut beberapa tuangan
ayat Al-Qu’an dalam terjemah bahasa Indonesia terkait fenomena hujan meteor.
“Sesungguhnya
Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat pelempar syaitan dan Kami sediakan bagi mereka siksa
neraka yang menyala-nyala.” (Q.S Al-Mulk : 5)
“Sesungguhnya Aku
telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Aku telah menghiasi
langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya). Aku menjaganya dari setiap
syaitan yang terkutuk, kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat
didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.”
(QS. Al-Hijr: 16 – 18).
“Sesungguhnya Aku
telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan
telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,
syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat
dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka
siksaan yang kekal, Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang
mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang terang.”
(QS. As-Shaffat: 6 – 10).
Potongan ayat di atas telah menjelaskan dari sudut pandang
Islam terhadap fenomena alam yang satu ini. Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
fenomena meteor yang jatuh ke bumi merupakan batuan langit atau bintang yang
digunakan oleh Allah SWT untuk melempar syaitan yang dengan sengaja mencuri
dengar berita dari langit.
Namun, fenomena hujan meteor juga dapat dijelaskan secara
ilmiah. Sebelum akhirnya batuan meteorid itu jatuh dan mengenai permukaan bumi,
ia melakukan pendekatan terlebih dulu kepada bumi. Mengapung - apung di sekitar bumi, lalu perlahan tapi
pasti tertarik oleh gravitasi bumi. Meteoroid yang tertarik oleh gravitasi bumi
ini lantas memasuki atmosfer bumi kemudian saling bergesekan hingga menimbulkan
api yang terlihat seperti cahaya yang sangat terang. Benda ini lantas disebut
sebagai meteor. Tidak sampai disitu,
meteor yang semakin tertarik oleh gravitasi bumi akan melaju dengan sangat
cepat menuju tanah. Nah, ketika
pendaratan terjadi, maka meteor akan disebut sebagai meteorit. Alias batu luar angkasa
yang sudah mendarat di bumi.
Kesimpulan dari sudut pandang Islam dan sudut pandang Ilmiah
memang berbeda jauh. Namun, ada sebuah hadist riwayat Bukhari yang akan memperkuat
pejelasan tentang hal ini.
“Apabila Allah menetapkan suatu
ketetapan di langit maka para malaikat mengepakkan sayap mereka karena tunduk
terhadap firman-Nya, seperti layaknya suara rantai yang digesek di atas batu.
Setelah rasa takut itu dicabut dari hati para malaikat, mereka bertanya-tanya:
‘Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?’ Malaikat yang mendengar
menjawab, ‘Dia berfirman yang benar. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.’
Bisikan malaikat ini didengar oleh jin pencuri berita. Pencuri berita modusnya
dengan ‘pundi-pundian’ (jin yang bawah menjadi penopang bagi jin yang di
atasnya, bertingkat terus ke atas). Jin yang paling atas mendengar ucapan
malaikat, kemudian disampaikan ke jin bawahnya, dan seterusnya, hingga jin yang
paling bawah menyampaikannya kepada tukang sihir atau dukun. Terkadang mereka
mendapat panah api sebelum dia sampaikan kepada dukun, dan terkadang berhasil
disampaikan sebelum terkena panah api. Kemudian dicampur dengan 100 kedustaan.
(sehingga ada 1 yang benar). Orang mengatakan, bukankah pak dukun telah
mengatakan demikian dan dia benar? Akhirnya sang dukun dibenarkan dengan satu
kalimat yang benar yang dicuri dari langit.” (HR. Bukhari 4800).
Sebagai seorang muslim, hal-hal yang telah dijelaskan
melalui ayat Al-Qur’an maupun hadist diatas sudah semestinya kita akui dan
imani kebenarannya. Meskipun terkadang semua yang telah dijelaskan tidak masuk
akal dalam pemikiran logika kita.
Wallahu
a’lam..