Tuesday, November 21, 2017
Kata Orang...
Monday, October 23, 2017
Sholat
Kepada Ibuku yang Tercinta
Kepada ibu Dwi Purwati yang berbahagia di hari ini.. 20 Oktober 2017
Assalamualaikum ibuk 🤗
Alhamdulillah sudah 44 tahun lamanya Allah berikan rezeki nyawa, nafas, jantung yg masih berdetak, materi, anak-anak, orang tua, suami yg sehat wal afiyat dan bahagia. Alhamdulillah buk.
Risma bersyukur lahir di dunia ini sebagai anak ibuk dan bapak. Sebagai kakak dari adek-adek. Alhamulillah.
Terimakasih buk atas -+ 19 tahun yang amat berharga ini. Terima kasih telah melahirkan Risma ke dunia buk. Dan sampai kapanpun Risma tidak akan pernah bisa membalas semua jasa ibuk. Dan bapak.
Buk, tepat di hari ini, usia ibuk sudah berkurang lagi setahun. Sudah hampir 1/2 abad Allah memberikan nikmat-Nya kepada ibuk. Mudah-mudahan, ibuk selalu dalam lindungan dan penjagaan Allah ya. Dikabulkan semua do'a dan keinginan ibuk. Diberikan setiap apa kebutuhan ibuk yang Allah kehendaki. Disehatkan jasmani dan rohaninya selamanya. Diberikan kelancaran berusaha. Diberikan rezeki berupa materi untuk digunakan untuk meningkatkan taraf hidup sendiri, membantu sesama, berbagi, dan naik haji. InsyaAllah.
Semoga ya buk. Risma do'akan selalu. Sebelum kita semua pergi meninggalkan dunia ini, kedua mata kita bisa melihat indahnya Ka'bah secara langsung. Kedua kaki kita dapat berdiri di atas tanah suci Mekkah dengan kuasa Allah. Bisa merasakan bagaimana tenangnya damainya sholat di Masjid Nabawi yang pahala sholat di sana adalah 100.000 pahala dibanding sholat di masjid lain. Bisa merasakan bagaimana indahnya melihat Roudhoh / taman surga. InsyaAllah ya buk. Semoga Allah memberi kita kesempatan dan rezeki selama kita masih hidup. Aamiin.
Buk, do'akan untuk kita semua selalu ya. Agar kita bisa bersama-sama pergi ke sana.. aamiin.. InsyaAllah.
Anakmu yang mencintaimu selalu,
Risma Ariesta
Mungkin masih banyak kekuranganku menjadi anakmu, buk. Bahkan dalam tulisan ini pun sama. Namun, aku akan terus belajar dan belajar sampai aku lupa caranya terpaksa.
Monday, August 21, 2017
Untuk Temanku yang Berjarak 1439 Kilometer
Menurutmu, apa arti kata "SUKSES" itu?
Bagiku. Sukses itu sebuah usaha, perjuangan menuju pencapaian sempurna. Dan kesuksesan itu tidak hanya diukur dengan dunia. Melainkan akhirat.
Tak hanya berhasil menjadi sarjana ataupun pengusaha kaya raya. Melainkan bisa menjadi ahli surga. Ya, itu adalah kesuksesan impian versiku.
Untukmu, yang berjarak 1439 kilometer dari sini.
Hari ini aku ingin mengabulkan satu permintanmu. Untuk menulis apa-apa tentangmu. Dan maaf, jika pada akhirnya, kau malah tidak berkenan dengan tulisan ini. Tapi apapun itu, yang jelas aku sudah berusaha.
Temanku, dalam tulisan ini aku tak ingin mengucapkan selamat atas hari kelahiranmu yang telah berulang kesekian kali. Aku hanya ingin mengingatkan, bahwa hari ini kau sudah bukan anak-anak lagi. Usiamu kini, di penghujung belasan. Dan sebentar lagi, setahun lagi kau akan menginjak kepala dua. Kau, akan segera menjadi orang dewasa.
Sudah siapkah kau?
Aku hanya ingin berpesan satu hal padamu. Ku harap, mulai hari ini kau tak lagi terlalu banyak bermain-main dengan kehidupan. Karena kau tak pernah tau bagaimana nanti kau akan dibalas.
Semoga di hari bahagiamu ini, semua kebaikan dunia dan akhirat senantiasa menaungimu. Membersamaimu dalam setiap detak jantungmu yang masih berdegup sampai saat ini.
Aku, hanya bisa mendoakan segala kebaikan ini untukmu. Tidak lebih.
Berbahagialah karena kau punyai teman sepertiku. Karena bisa jadi, kisahmu akan mengabadi dalam rangkaian kata yang ku tulis. Dan sosokmu, mungkin juga akan dikenang sejarah dan diketahui oleh anak cucumu kelak. Haha.
Oh ya, bagaimana kabar hatimu? Apa kabar juga amalan yang selama ini kau sudah kerjakan?
Apakah hatimu sudah segagah dan setangguh fisikmu? Apakah amalanmu telah sebanyak oksigen yang kau habiskan selama 19 tahun terakhir ini?
Bagaimana?
Aku tahu hari ini adalah hari paling bahagia yang kau pernah rasa. Tapi, juga jangan lupa bahwa pasti nantinya kau akan binasa. Jadi, biasa saja dalam menanggapinya.
Justru, perbanyaklah berbenah. Curigai dirimu. Apakah kau benar-benar sudah baik, atau hanya berpura-pura baik dihadapan Allah?
Temanku, jangan tipu hatimu sendiri. Saat ini, tidak penting bagimu untuk mencari perhatian orang lain. Sedangkan kau tidak benar-benar menginginkannya.
Selamat berkenalan dengan hatimu. Jangan mudah menyimpulkan bahwa kau jatuh cinta. Sedangkan dalam hatimu masih ada hasrat hanya ingin bercanda. Percayalah, jatuh cinta yang sesungguhnya itu ada masanya.
Yaitu saat seseorang yang dengan lapang dada mau menerimamu apa adanya. Mau membersamaimu membaik. Mau kau ajak untuk menggapai surga-Nya kelak. Dan yang terpenting, mau untuk kau bimbing agar selalu dekat dengan Dia.
Jaga hatimu dengan penjagaan paling hebat. Semoga juga, tetap Allah kokoh dan kuatkan hatimu dengan penjagaan terbaik-Nya.
Jangan pernah melenceng dari garis kehidupan yang telah ditetapkan-Nya sesenti pun.
Bersabarlah ketika ujian datang menghampirimu. Bisa jadi, ketika kau diuji, Allah akan menaikkanmu ke kelas yang lebih tinggi.
Dan bersyukurlah atas segala yang telah ditetapkan-Nya untukmu. Karena kau harus tahu, bahwa itulah yang terbaik untukmu dan hidupmu.
Jangan lupa istiqomah di jalan yang sekarang telah kau pilih ini. Hijrah. Memang bukan mudah. Tapi, syukuri nikmat paling besar yang dikaruniakan Allah pada hatimu. Yaitu Hidayah.
Semoga sukses dunia akhirat juga untukmu.
Inframe kartu ujian Semester Ganjil tahun 2015/2016.
📝@rismariestt
Sunday, July 2, 2017
On Going : Perintilan Hari Ini
Hari ini baru hari ketiga we kembali menginjakkan kaki di tanah Jiran ini. Eh, udah diajak main aja sama kakak senior. Nggak main sih sebenernya. Cuman disuruh nemenin beli sesuatu.
.
Wqwq plisdeh. We kira cuman bakalan sebentar. Beli barang yang dituju, lalu pulang. Eh ternyata enggak. Doi malah ngajak uwe buat ke Game Zone. Hahaha.
.
Padahal, we bukan orang yang suka nge-game. Hape aja nggak ada aplikasi game-nya. Eh, ini diajakin ke "gudang"-nya game sungguhan. Plisdeh. Seorang uwe baru pertama kali seumur hidup buat bener-bener mainin permainan yang ada di sana.
.
Karena main gobak sodor, petak umpet, kasti, udah uwe alamin waktu dulu kecil. Sekarang permainan-permainan itu bermetamorfosa menjadi sebuah candu. Ya candu yang bisa diterima positif atau negatif. Tergantung siapa yang nerimanya.
.
FYI aja, we orangnya jarang banget bisa have fun. Nikmatin hal-hal gila tanpa beban. Yah, jarang. Bahkan hampir nggak pernah. Nggak tau deh. Mungkin hidup we terlalu serius. Terlalu sepaneng. Terlalu saklek. Dan kadang we merasa itu nggak enak. Tapi pun, kadang enak-enak aja. Tergantung mood we nikmatinnya gimana.
.
Tapi hari ini, kakak senior we ngajak we gila-gilaan sampe akhirnya we gila beneran -_- gakgak candaa.
.
We main balap mobil, ngedance, dan game yang kayak Guitar Hero tapi pemainnya harus loncat-loncat di atas stage yang uwe nggak tau apa nama permainan ini. Yah. Loncat-loncat, ketawa-ketawa, teriak-teriak. That's all hal gila yang uwe lakuin hari ini.
.
Saat main permainan yang di stage itu, ada satu lagu yang ternyata we suka denger iramanya. Last Rebirth. Nggak taulah we. Itu judul lagunya atau nama penyanyinya. Yang penting we suka iramanya. Kek anime-anime gimana gitu. Jadi enak.
.
Dan payahnya. We pulang larut lagi. Hahaha. Tapi pulang larut nggak mesti nakal kok. We tetap berpegang teguh pada diri we sendiri. We gak akan nakal. Walaupun di perantauan ini we gak sama ortu. Walaupun sebenernya banyak godaan dan peluang buat we bisa nakal. Tapi nggak. Nggak akan dan nggak bakal we pilih. Sekalipun nakal adalah opsi terakhir yang ada di dunia ini. We pilih mati aja. Pindah alam ke akhirat.
.
Ketahuilah gengs, setiap apa yang kita lakukan, kita pilih, dan kita putuskan di dunia ini tidak terlepas dari penglihatan Allah di dalamnya.
.
We takut. Kalau nanti we jadi nakal, we nggak bisa balik jadi baik lagi. Walaupun sekarang we juga masih belum baik. Tapi setidaknya, we akan terus mencoba menjadi baik. Karena kebaikan itu bukan dilihat dari siapa yang melakukan. Tapi apa yang dilakukan.
.
Jadi, biar bagaimanapun juga situasi dan kondisinya, we akan tetap memilih menjadi baik. Dan berusaha untuk lebih baik.
.
Kebaikan itu amal. Tabungan kita pribadi untuk masa depan. Apabila kita melakukan kebaikan untuk orang lain atau diri kita sendiri, mungkin kita lelah. Tapi, jangan pernah mengeluh apalagi berputus asa. Karena dengan kita terus melakukan kebaikan, lelahnya akan hilang. Dan pahalanya akan tetap ada.
.
Jadi, jangan bosan berbuat baik.
.
.
.
In the Train.
.
Ternyata nggak cuman di Indonesia aja ada orang-orang yang yang nggak taat sama aturan. Keknya penyakit itu hampir menjalari semua manusia di dunia ini, deh.
.
Buktinya, saat uwe udah berada di train khusus cewek, masih aja ada cowok di sana. Padahal, peraturannya udah disiarkan dan dijelaskan lewat pengeras suara berkali-kali. Apa mungkin kurang jelas? Atau mereka yang nggak denger?
.
We heran. Kenapa gitu. Kayaknya peraturan itu seperti diciptakan memang untuk dilanggar. Hidup jadi kayak nggak seru kalo nggak ngelanggar peraturan.
.
Ah. Jadi keinget we sama peraturan yang seharusnya banget kita taatin. Apalagi kalau bukan Al-Qur'an. Selaku muslim yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kayak nggak pantes banget yah. Kita hidup di dunia ini tanpa menaati peraturan yang udah dibuat Allah di dalam Al-Qur'an. Malah kadang, ianya kita cuekin. Nggak kita baca dan resapi artinya. Kita malah sibuk sama gejet yang entah akan bisa membawa kita ke surga-Nya atau enggak. Dan malah mengesampingkan Al-Qur'an yang bahkan udah jelas dijamin Allah bisa membawa kita ke surga-Nya.
.
Astaghfirullah. Ini tamparan buat we dan kalian semua gengs. Renungilah diri ini. Tangisilah jiwa ini. Yang kosong dan kering kerontang tanpa adanya niatan untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik.
.
Menangislah kita tatkala kita tidak bisa lagi menangis karena hal-hal yang berbau keagamaan atau kemanusiaan. Tangisilah diri kita yang cupu sekali imannya. Tangisilah hati kita yang tidak bisa lagi merasa. Yang keras ini. Yang sungguh terlalu tidak bisa disentuh oleh apapun.
.
Jangan hanya menangis karena putus cinta. Jangan hanya menangis karena dilukai manusia. Sungguh. Kita ini terlalu cupu dibanding anak-anak kecil Suriah. Kita terlalu lemah daripada mereka.
.
Mereka menangis karena kehilangan keluarga tercinta, kehilangan rumah, kegilangan kasih sayang, kehilangan segalanya. Tapi, mereka bisa lantas bangkit. Karena apa? Karena mereka masih punya Allah. Masih ada harapan untuk mereka menuai kebahagiaan yang hqq. Yang sebenar.
.
Malulah. Malulah saat diri masih terlalu naif dengan dunia. Termasuk diri ini. Yang juga tak pernah luput dari dosa. Astaghfirullah. 😢
.
.
.
Still in the train.
.
Wow! Transportasi umum di negara ini selalu penuh sesak oleh orang-orang asli negara ini. Dari keturunan Melayu, Tionghoa, dan India.
.
Ya. Setahu uwe ada 3 suku besar seperti tersebut diatas yang menjadi penduduk asli negara Malaysia. Kek yang di Upin & Ipin itu lho. Tokoh-tokohnya kan juga mengambil dari 3 suku besar tersebut. Tapi sebenernya ada banyak juga ding. Kata Kak Wikipedia ada 19 suku yang disebutkan. Eh, kalau di Malaysia disebutnya kaum ding bukan suku.
.
Upin, Ipin, Mail, Ehsan, Fizi, Ijat, Zul, kak Ros, Opah, Atok Dalang, Bang Saleh, dll kan dari suku Melayu tuh. Sedangkan Mei-Mei, Koh Atong, dll dari suku Tionghoa. Jarjit, Uncle Mutu, Devi, dll dari suku India.
.
Kalau ditempatku sih, kebanyakan suku India Tamil. Dan orang-orangnya pun nggak seperti yang kayak di film-film itu. Searching aja deh kalau kepo suku India Tamil kayak gimana.
.
Dan saat masih di train tadi, ada satu cewek India Tamil yang we lihat. Dia kebetulan kebagian duduk di bangku penumpang. Sedangkan we berdiri. Karena emang di train itu, nggak disediakan banyak kursi buat penumpang duduk. Jadi, berdirilah we.
.
Dan saat kebetulan mata we menemukan sosok dia, ternyata dianya punya mata cokelat tua yang terang. Tapi cokelatnya nggak kayak mata uwe yang buthek. Cokelatnya tuh bening gila. Dalam hati we langsung mengakui kalau dia cantik. Padahal, dia nggak seputih cewek-cewek Tionghoa ataupun Korea. Ya, cantik emang nggak harus selalu putih. Ups. Hehe uwe nggak bermaksud buat rasis ya. Karena ini berdasarkan sudut pandang we pribadi. Don't judge me. Wqwq.
.
Tapi, menurut we lagi. Cewek-cewek itu masih kalah cantik sih sama muslimah berhijab lebar. Atau muslimah berniqab yang tadi nggak sengaja we temuin pas lagi nunggu train yang lama kali tu.
.
Ya, saat uwe masih nunggu train tadi, tetiba ada 2 akhwat berniqab (cadar) duduk di samping we. Pada saat itu juga, we membatin, "MaasyaAllah. Subhanallah. Kapan we bisa se-istiqomah mereka? 😢😢😢"
.
Ya. Harus pakai emot berkaca-kaca tiga kali. Karena emang we selalu salut sama muslimah-muslimah yang mati-matian buat tetep bisa menjaga izzah dan iffah-nya.
.
Izzah adalah kehormatan perempuan sebagai seorang muslimah. Sedangkan Iffah adalah bagaimana seorang muslimah dapat menjaga kesucian dirinya dengan menjadikan malu sebagai pakaian mereka.
.
Ya. We abis searching tentang arti kedua kata tersebut. Karena memang, we sangat fakir ilmu dalam hal-hal semacam itu. We sadar. We paham. We belum sepenuhnya baik. Jadi, we emang harus terus belajar dan belajar. Sampai nanti. Sampai nafas we udah sampai di kerongkongan.
.
Betewe nggak hanya itu. We pun juga melihat seorang laki-laki nyunnah berjenggot panjang. Dengan pakaian yang tidak isbal. Dan we selalu salut sama orang-orang seperti ini. Yang tetap menjaga. Dan berusaha untuk terjaga. Yang bisa menjalankan sunnah Rasulullah SAW ditengah gemerlapnya zaman yang udah makin nggak karuan ini.
.
Lalu we bertanya lagi dalam hati, "Apakah kelak we bisa menemukan lelaki seperti ini dalam hidup we nanti? Apakah we bisa bersama dengan seseorang yang berpegang pada sunnah dan selalu mengutamakan dakwah? Atau justru, akan ada sesosok laki-laki yang datang ke bapak we kelak. Dan berjanji akan memperbaiki diri bersama-sama sama uwe?"
.
Ya Allah. Maut, rezeki, jodoh. Memang telah Kau atur semuanya. Memang telah kau persiapkan segalanya. Lantas, kenapa we terus-terusan enggak tenang mikirin hal-hal yang udah pasti tersebut?
.
Kenapa justru we sering khawatir terhadap apa yang seharusnya we terima aja kehadirannya?
.
Astaghfirullah. Ya. Kita butuh banyak istighfar. Karena buat masuk surga, nggak segampang membalikkan telapak tangan.
Saturday, July 1, 2017
On Going : Lan Halan
Lan Halan.
.
Gabungan kata yang dibuat sedemikian rupa dan menjadi trend di kalangan anak muda.
.
Bila ianya ditanya mau kemana, kadang jawabannya sesimpel ini, "Mau halan-halan dulu."
.
Entah siapa yang menjadikannya trend untuk pertama kalinya. Kata jalan-jalan yang pada awalnya berawalan huruf "J" tiba-tiba diganti menjadi huruf "H".
.
Dari "Jalan" menjadi "Halan". Simple ya, tapi lebih kedengaran keren "Halan" untuk diucap daripada "Jalan".
.
Apa-apa sekarang mudah banget buat jadi femes. Ada sosmed, massa yang banyak, dan kegilaan-kegilaan sosial yang antimenstrim atau yang absurd. Dah. Semua kalo digabungin jadi satu, jadi kayak es cendol yang minta dikaretin dua karena pedes banget.
.
Nggak tahu. Jaman ini namanya apa. Dulu, waktu di Indonesia masih ada yang namanya nenek moyang dan kerajaan-kerajaan. Namanya zaman kerajaan. Trus waktu para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia ada namanya zaman penjajahan, zaman perjuangan, sampai zaman kemerdekaan. Dan pas tahun 2000-an namanya kan jaman Millenium. Nah sekarang jaman apa namanya?
.
Banyak anak alay berkeliaran di sosmed. Hampir semua hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari dipublikasikan. Hmm.. Mungkin uwe termasuk juga gan. Buktinya tulisan-tulisan yang uwe tulis ini adalah berkat pengalaman sehari-hari uwe yang kadang biasa aja, ada sedihnya, kadang nyebelin, banyak absurdnya.
.
Cek aja deh Instagram uwe @rismariesttt. Di sana, walau nggak sering juga. Tapi uwe selalu nulis tentang kehidupan uwe, apa-apa yang uwe rasakan dalam kehidupan, penerimaan terhadap kenyataan, kegajean, dan hal-hal absurd lainnya. Di sosmed. Yah. Uwe udah hidup lama di sono.
.
Haha.
.
Oh iya gengs. Hari ini uwe sama temen uwe mau halan-halan dulu nih. Ke Serdang namanya. Sebuah tempat di mana surga Elektronik ada di sana. Segala macam tetek bengek tentang HP, Lepi, Kamera, campuran lah.
.
Dan sekarang, waktu uwe nulis tulisan ini, uwe lagi duduk santai di bangku KTM Batang Benar. Nunggu train yang entah kapan bakalan mengantarkan kami ke stesen berikutnya, untuk kemudian sampai ke tempat tujuan kito.
.
Hahaha. Dahlah ni. Ngemeng apaan urang teh. Tenanaon. 😂
.
Betewe gambar menyusul ya gengs. Pan kapan kalau uwe nggak males ngedit lagi. Haha.
Friday, June 30, 2017
New Chapter : Menuju Terbang
Okedeh mulai dari tanggal 20 Juni 2017. Sehari sebelum penerbangan ke Indonesia.
.
Hari itu Selasa, minggu kemarin. Kebetulan, aku dan 2 temanku satu shift. Dan yang satunya lagi lawan shift. Kami bertiga shift malam saat itu.
.
Beruntung, temanku yang lawan shift itu berhasil mendapat cuti pulang. Tapi malang bagi kami bertiga. Tidak ada cuti maupun izin resmi yang dikeluarkan oleh kilang (pabrik, red) tempat kami bekerja. Jadilah kami akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti sakit.
.
Haha. Jangan dicontoh ya. Sekali lagi jangan dicontoh. Karena penyakit rindu kepada kampung halaman yang sudah semakin menggerogoti, jadi apa pun memang akan kami lakukan untuk mengobati penyakit ini. Yaitu dengan bertemu keluarga tercinta.
.
Ya, kami bertiga akhirnya nekat pergi ke klinik untuk memperoleh surat cuti sakit. Tanpa didampingi oleh worden (pengurus kami selama di hostel /asrama. mirip-mirip lah sama ibu kos)
.
Kebetulan, pada saat itu kami memang merasa sedikit tidak enak badan. Ada yang aneh pada diri kami. Jadilah gejala-gejala itu menjadi alasan kuat bagi kami, untuk tetap bisa pulang ke kampung halaman. Walaupun dengan izin yang bisa dibilang illegal. Haha.
.
Terlebih aku. Aku merasa seperti ada banyak kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutku. Rasa mulas sekaligus grogi yang sangat aneh. Aku bahkan seperti seseorang yang sedang jatuh cinta. Jantungku berdegup sedemikian cepat. Entahlah. Aku tidak tahu akan bertemu dengan siapa di Indonesia nanti. Sehingga takut, malu, ataupun biasa saja yang kemudian menjadi muara dari perasaan aneh ini.
.
Dan pada malam 21, kami resmi bercuti sakit. Ya, kami bertiga resmi tidak masuk kerja dengan keterangan tersebut di atas. Mungkin cara ini cukup culas, tapi ini adalah jalan satu-satunya. Tidak ada pilihan lain. Dan kebetulannya, kami juga sedang merasakan perasaan aneh di dalam tubuh kami. Hihi.
.
Pun, malam 21 adalah malam terakhir kami tidur di bumi Malaysia. Sebelum akhirnya, besoknya kami akan kembali ke Indonesia.
.
Salah seorang teman sekamarku adalah perempuan dengan banyak air mata. Kadang, ia pura-pura kuat di depanku dan teman-temannya yang lain. Dengan senyum manis yang ia buat-buat itu, tidak jarang membuat kami tertipu dengan keadaannya yang sebenarnya. Meski ia bertubuh sedikit gemuk dengan pipi yang chubby, tapi hatinya sangatlah lembek dan rapuh. Seperti kerupuk yang terkena air. Yang tak ada lagi bunyi "kriuk.. kriuk.." ketika dimakan.
.
Malam terakhir ini, akhirnya kami habiskan dengan tidur satu kasur bertiga. Hehe. Pesan untuk berhati-hati dijalan rasanya berat untuk dia ucapkan. Tapi bagaimanapun, aku tetap akan kembali.
.
Karena kewajiban harus ditunaikan. Dan janji haruslah ditepati. Ya, begitulah seharusnya semua orang di dunia ini bertingkahlaku.
.
Malam itu berakhir dengan salam perpisahan dan sebuah janji untuk kelak kembali lagi.
.
Malaysia, Selasa 20 Juni 2017
Tuesday, May 23, 2017
Kabar Baik dari Hati
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.
Segala Puji bagi Allah, seru sekalian alam. Tak habisnya diri ini bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada terkira. Atas hidup dan nafas ini. Allah, yang hati ini berada dalam genggaman-Nya. Dan jiwa ini pun ada pula dalam genggaman-Nya. Yang Maha Mengetahui segala isi hati dan Maha Pembolak balik isi hati.
Memang benar, bahwa kesenangan dan kebahagiaan dunia hanyalah sesaat. Cinta kepada dunia dan ciptaan-Nya hanyalah sementara. Seperti rasa suka ku kepada salah satu mahluk-Nya, dulu.
Dulu, hati ini adalah batu. Keras lagi hitam. Tak pernah percaya akan firman-firman Allah Yang Maha Benar. Mungkin percaya, tapi kuingkar. Astaghfirullah.
Akupun tak habis pikir, akan apa yang terjadi pada diri dan hati ini. Berjuta rasa untuk menjauh seakan mudah saja kulakukan, kujalani. Hingga saat itu tiba, aku masih tetap berada di jalan yang salah.
Ah, malu aku rasanya, jika mengingat masa-masa kelam dulu. Aku yang sering melanggar perintah Allah dengan sengaja meski kutahu konsekuensi yang akan terjadi setelahnya. Sungguh, semunafik itu diriku dulu.
Bahkan untuk sekarang, aku tak sebaik tulisan-tulisan yang kutulis di instagram @rismariesttt pun di blog ini. Tapi, akupun tidak seburuk apa yang ada dalam hati kalian.
Hanya saja, aku ingin selalu berusaha menjadi baik. Baik untuk Allah, diriku sendiri, keluargaku, dan calon imamku nanti. InsyaAllah.
Semoga, Allah tetap menguatkan hatiku, melapangkan dadaku, meluaskan pemikiranku, dan menyabarkan sikapku. Semoga, Ia selalu mendekapku dalam pelukan-Nya. Sehingga, aku yang rapuh dan sering futur ini, bisa tetap istiqomah selalu di jalan-Nya. Aamiin..
Xoxo,
@rismariesttt
Tuesday, May 16, 2017
HIATUS
HIATUS
.
.
.
Sudah beberapa minggu ini, aku berleha-leha menikmati waktu yang ada. Sampai-sampai, waktu-waktu itu diisi oleh kekosongan-kekosongan yang sesungguhnya malah tidak berarti.
.
Ya, aku memang sering bepergian selama beberapa minggu ini. Kurasa, sudah cukuplah penat bekerja terlepaskan oleh kepergian-kepergian semalam.
.
Tapi tenang, aku tak pernah pergi dari kenyataan ini. Kenyataan bahwa aku berada jauh dari orang tua, sedang berjuang berbakti pada keduanya, mengejar mimpiku sampai dapat nantinya, mengorbankan beberapa untuk mendapatkan beberapa pula.
.
Ah, pahit rasanya jika dibincang terlalu dalam. Aku seperti aktris pemeran drama yang miliki banyak masalah. Padahal, setiap orang yang hidup semuanya miliki. Tidak ada seorangpun yang masih bernyawa, yang hidup dengan tanpa masalah.
.
Bahkan, ketika mati pun, kehidupan setelahnya juga masih harus mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuatnya selama di dunia ini.
.
Tuhan begitu kejam? Tidak! Kita yang tidak pernah bersyukur!
.
Sadari, Sesali, Benahi.
.
Karena hidup hanya sekali, maka berusahalah untuk berarti, lalu matilah dengan bijak.
.
Saatnya aku kembali menulis lagi.
.
Nilai, 8 Mei 2017
@rismariesttt
----------
.
.
.
#teafarm #pahang #malaysia #exploremalaysia #followme #cerita #tulisan #poem #poetry #cerpen #cerbung #cermin #cerkat #lfl #fff #belajarmenulis #menulis online #nulisyuk