Lembar demi lembar kertas binder, Mira buka dengan
antusias. Berharap ia menemukan salah satu cerita tentang episode cintanya yang
terhebat. Hingga ia berhenti dibeberpa lembar kertas binder putih yang mulai
menguning. Ia masih ingat. Ini adalah tulisan-tulisan tentang cinta dalam
diamnya saat masih duduk di kelas satu SMK. Saat ia mulai lelah dengan status
jomblonya semasa SMP. Ya, tiga tahun berikutnya, Mira memilih untuk sendiri.
Fokus pada pendidikannya di sekolah menengah pertama terbaik di kabupatennya.
Dan sebisa mungkin melupakan cerita masa lalunya bersama Akbar dulu.
Selepas memutuskan hubungannya dengan Akbar, niat awal Mira adalah kembali melanjutkan
hubungan itu. Tapi, entah kenapa hatinya ingin berhenti saja jatuh cinta kepada
orang yang selama 8 tahun yang lalu telah ia cintai. Mungkin, Mira merasa lelah
dengan hal itu. Dan selama 3 tahun di SMP, ia lalui dengan tanpa cinta sebagai
peneman hari-hari.
Mira kembali membaca tulisannya sendiri yang ia tulis
dengan tinta merah kala itu. Sedikit usang, karena termakan waktu. Perlahan
tapi pasti, ingatannya kembali ke masa dimana pertama kali ia memasuki Sekolah
menengah kejuruan untuk yang pertama kali. Sekolah, yang sebelumnya tidak ingin
ia masuki. Sebagai seorang lulusan dari sekolah terbaik, dirinya merasa malu
bila harus bersekolah di sekolah swasta seperti aekolahnya saat ini. Malu
terhadap guru-guru serta teman-temannya. Tapi, nyatanya hal itu tidak
berlangsung lama. Karena ada saja cara Tuhan untuk membuat Mira tetap bertahan.
Dengan pertahanan yang bahagia.
Saat itu, sekitar awal bulan Agustus 2013. Bertepatan
dengan bulan Ramadhan 1434 H. Mira menjalani masa orientasi siswa di sekolah
barunya dengan malas-malasan. Sebenarnya, karena alasan biaya dan kebutuhan
rumah tangga yang kian mencekik lah yang membuat Mira berada di sini.
Bapaknya dulu yang mendaftarkan Mira bersekolah di
sini, ketika mengetahui ada surat khusus yang dilayangkan oleh sekolah ini
kepada Mira dulu. Ketika ia masih berada di smp. Bapak Mira langsung tergiur dengan
tawaran pendaftaran gratis, beasiswa bagi murid yang berprestasi, serta
tunjangan gratis uang SPP ketika mengindahkan mendaftar di sekolah tersebut
melalui jalur ini, jalur khusus. Awalnya, Mira sangat malas menuruti perintah
bapaknya ini. Lalu mengancam akan bersekolah di tempat lain, jikalu dalam masa
pendaftarannya di sekolah ini, tidak ada teman satu smp nya yang juga ikut
mendaftar. Saat itu, Mira tidak berpikir panjang. Mau ia mengancam
bagaimanapun, yang membayar biaya sekolahnya adalah tetap orang tuanya, bapak
dan ibunya. Jadi, ssbagai anak yang baik, ia hanya harus berbakti dengan
sepenuh hati. Tanpa membantah, ataupun berkata 'ah' pada keduanya.
Mira menurut. Meski sekali dua ia bersungut-sungut,
bahkan didepan guru yang mendata penerimaan siswa baru tersebut. Tidak berapa
lama, datanglah siswa lain yang juga ingin mendaftar. Tak disangka, siswa
tersebut adalah juga teman smp Mira, meskipun tidak akrab dan tidak pernah
sekelas, tapi mereka mengetahui nama masing-masing satu sama lain. Mira kalah
telak. Yang ia lakukan sekarang hanyalah harus menurut dan mengikuti apa kata
bapak selanjutnya.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
0 comments:
Post a Comment