Tibalah hari pertama sekolah. Saat Mira harus bertemu
dengan anak-anak dari smp lain, yang akan menjadi teman satu angkatannya selama
tiga tahun kedepan. Pandangam tidak suka dan merendahkan hadir dalam diri Mira.
Karena saat smp ia terbiasa berkumpul dengan orang-orang hebat dengan
nilai-nilai yang selalu tinggi pada mata lelajaran apapun, bertemu dengan
anak-anak dari smp-smp swasta atau smp negeri yanh daftar rangking mereka ada
dibawah daftar rangking smp Mira dulu menyebabkan setitik sombong bertahta
dihati Mira. Sialnya, Mira tidak langsung sadar dengan hal itu. Ini juga yang
membuat Mira malas berkenalan dengan mereka.
"Mbak, kenalin. Aku Tasya." Ucap anak
pwrempuan yang duduk di sebelah kanan Mira. Lesung pipitnya langsung menyeruak
di kedua pipi tembamnya. Sementara tangan kanannya terlurur menunggu bersambut.
"Mira." Jawab Mira singkat. Ia paksakan
senyum termanisnya, lalu membalas uluran tangan Tasya.
"Smp mana dulu mbak?" Tanya Tasya polos.
"SMP Negeri Satu Salaman." Kata Mira datar,
dengan raut wajah bahagia yang masih dipaksakan. Ada pekik kaget tertahan di
wajah Tasya.
"Kok bisa sekolah di sini?" Tanya Tasya
ingin tahu lebih jauh.
"Hehe iya." Mira menjawab sekenanya. Malas.
Baru kenal sudah kepo. Gimana nanti kalau udah kenal lama? Pikir Mira.
Sebenarnya, ada dua hal mendasar yang menjadi
ketakutan Mira sebelum memutuskan menuruti keinginan bapaknya untuk bersekolah
di tempat ini. Pertama, ia merasa malu terhadap pandangan guru dan
teman-temannya dulu. Yag mungkin akan memandang Mira sebelah mata dikarenakan
bersekolah diinstansi swasta. Kedua, orang-orang baru yang mengetahui
keunggulan sekolahnya yang lama pasti juga akan berpikir negatif tentang Mira.
Apakah ia yang terbodoh di sekolahnya? Sehingga ia bisa kesasar bersekolah di
tempat ini? Akhirnya, Mira menjadi pribadi yang cuek dengan apapun.
Sial bagi Mira. Ia baru mengetahui kalau Akbar juga
bersekolah di tempat yang sama. Ia sempat takut, apakah cerit masa lalu mereka
akan terulang kembali? Atau mereka akan bersikap seperti orang asing, ketika
bertemu satu sama lain? Entahlah. Yang jelas, niat mira diawal adalah birrul
walidain, atau berbakti kepada orang tua. Dengan menuruti keinginan bapaknya.
Sebelum pemilihan penjurusan kemarin, bapaknya dwngan
berapi-api menceritakan tentang om dan bulik Mira dari jalur nenek buyutnya
yang juga bersekolah di tempat ini. Buliknya memilih jurusan akuntasnsi. Dan
kmnya memilih jurusan Multimedia. Sebenarnya ada satu lagi jurusan di sekolah
ini, yaitu Administrasi Perkantoran. Belum selesai guru penerima siswa baru
menjelaskan detail setiap jurusan. Tapi, Mira sudah lebih dulu mmberikan tanda
centang pada jurusan Multimedia.
Di sinilah Mira sekarang. Dikelas 1MM1. Setelah tiga
hari kemarin penjelasan panjang lebar dalam ruang kelas yang dibuat layaknya
aula. Karena waktu masuk sskolah pertama bersamaan sengan puasa ramadhan, makan
kegiatan MOS pun hanya sebatas mensengarkan pengarahan dari pemateri-pemateri maupun
guru-guru yang sudah dipersiapkan oleh sekolah jauh-jauh hari.
Pembagian kelas berlangsung dengan tidak khidmat.
Anak-anak laki-laki yang sebwlumnya mendaftar di jurusan akuntansi dan
administrasi perkantoran, aaling berebut tempat duduk untuk berpindah ke
jurusan Multimedia. Setelah dijelaskan berbagai macam keuntungan yang akan
didapatkan ketika berada di kelas Mulrimedia. Beruntung bagi Mira, yang sejak
awal memilih jurusan ini.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
0 comments:
Post a Comment