"Rumahmu
dimana? Mari kuantar kamu pulang!" suara itu menyeru tapi tidak terkesan
memaksa. Lembut tapi tegas.
"Kakak
kok bisa bahasa Indonesia, sih?" Malah kata itu yang akhirnya keluar dari
mulutku. Nampaknya, waktu kecil dulu, rasa ingin tahuku lebih besar daripada
rasa sakitku.
"Ah, itu
nanti saja! Sekarang, yang penting kamu harus obati lukamu dulu. Kakimu
berdarah tuh!" Serunya marah. Tapi, matanya berbinar memancarkan
kepedulian. Aku hanya tepekur menatap luka di kakiku. Tersenyum canggung, tak
tahu apa yang harus kulakukan.
Akhirnya, aku
menurut. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, si kulit putih memboncengku ke
belakangnya. Selalu cerewet tentang hal remeh temeh. "Pegangan yang kuat
lho! Nanti kamu jatuh!" "Masih jauh lagi nggak rumahmu?"
"Kamu masih kuat kan? Yang sabar ya, jangan nangis!" Padahal sudah
sejak tadi aku tidak menangis lagi.
"Sudah
sampai?" Tanyanya ketika kami sampai di halaman depan rumahku. Nampak
ibuku sedang menyapu pekarangan. Melihatku, ibu langsung berhambur kepadaku dan
si kulit putih, sementara sapu ijuknya ia tinggal begitu saja.
"Ya
ampun Lisa! Kamu kenapa, nak? Kaki kamu berdarah? Kamu jatuh? Mana sepedamu,
nak?" Serentetan kata tanya itu keluar bagai rentetan peluru. Wajah
kuyunya setelah seharian mengerjakan pekerjaan rumah tangga, nampak sangat
khawatir. Aku jadi merasa serba salah dalam situasi seperti ini.
"Iya bu,
tadi Lisa jatuh. Masih sedikit sakit sih kakinya. Tapi udah agak mendingan,
sih. Soalnya, tadi kakak ini langsung nolongin Lisa keluar dari selokan. Trus
sepedanya..."
"Apa???
Kamu jatuh di selokan?" Kaget ibu memotong pemnbicaraanku.
"Iya bu,
sepedanya juga masih di sana. Tadi saya mau nganter sekalian, tapi nggak bisa
dibawa keduanya. Sekarang ibu tolong obatin luka-luka Lisa, ya. Biar saya ambil
sepedanya lagi." Kata si kulit putih sambil tersenyum pada ibuku.
Tersenyum
canggung, ibu mengiyakan perkataan si kulit putih. Tanpa banyak kata lagi,
sepedanya langsung meluncur ke jalanan. Menjemput sepedaku yang masih
tertinggal.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
0 comments:
Post a Comment