Malam itu aku baru saja menyelesaikan pembayaran hutang
tulisan untuk beberapa hari dimana aku tidak menulis di komunitas One Day One
Post. Sebelum akhirnya, dengan tanpa sengaja jemariku nakal membuka chat grup
Whatsapp yang sudah sampai ratusan. Ah, sial! Padahal, aku ingin membacanya
nanti. Terpaksa kutunda pekerjaanku yang sedang berusaha sekuat mungkin untuk
menyelesaikan beberapa tulisan lagi yang masih menjadi hutangku.
Kumatikan data seluler pada gawai yang sekarang kugenggam. Lantas,
melakukan panjat sosial di grup tersebut dengan membaca tiap pesannya satu demi
satu. Haha, sebenarnya tidak seperti itu juga, sih. Karena kebanyakan anggota hanya berbasa-basi antara satu sama lain. Hingga akhirnya mataku tertumbuk
pada tulisan salah seorang admin yang nomor kontaknya aku simpan.
Dalam tulisan tersebut tiap anggota diharuskan mengerjakan sebuah
tulisan yang mengandung tiga kata unik. Nyaliku ciut seketika bagaikan seekor
ulat yang mamerangkap diri dalam jalinan kepompong. Tidak tahu tulisan seperti
apa yang ingin kutulis.
Waktu bergerak cepat hingga membawaku pada hari ini. Ahad
pagi dengan semangat pagi, meski saat mengetik tulisan ini sudah siang. Haha. Abaikan
sajalah aku yang entah hendak menulis tulisan seperti apa ini. Aku pun tidak tahu tulisan ini akan
masuk dalam kategori apa. Karena sampai pada titik ini, aku masih mengejar sebanyak
seratusan kata lagi untuk mencapai batas minimal tiga ratus kata yang telah
ditentukan oleh para punggawa ODOP. Begitu singkatan Komunitas One Day One Post
yang sekarang kuikuti.
Selain menuliskan tulisan kurang bermutu ini, aku melakukan
hal lainnya, yaitu mendengarkan suara merdu Syeikh Mishary Rasyid yang sedang
membacakan juz 30 dengan berbagai macam gaya qira’ah. Sungguh menentramkan hati, jiwa, dan pikiran. Andai
saja beliau paham bahasa Indonesia, atau aku yang menguasai bahasa Arab,
mungkin akan kukirimkan sebentuk surat berisi do’a-do’a baik berikut
harapan-harapan baik untuknya. Akan kumasukkan surat tersebut dalam sebuah
amplop, untuk akhirnya dikirim ke Arab Saudi sana, menemui penerimanya. Namun sayangnya,
aku tidak tahu alamat Syeikh Mishary Rasyid berada.
#TantanganODOP1
#onedayonepost
#odopbatch6
0 comments:
Post a Comment