Dewasa ini, fenomena hijrah kian
menjamur di kalangan masyarakat luas, utamanya para pemuda. Hijrah seakan menjadi trend, dan perlahan bermetamorfosa menjelma gaya hidup yang dilakukan
oleh orang-orang yang terpanggil
hatinya untuk kembali ke jalan Allah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, hijrah memiliki beberapa makna.
Pertama, hijrah
merupakan perpindahan Nabi
Muhammad SAW bersama para sahabatnya, dari Mekkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan
kaum kafir Quraisy Mekkah.
Kedua, hijrah memiliki
arti berpindah atau
menyingkir sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik
dengan alasan tertentu.
Ketiga, hijrah adalah perubahan sikap, tingkah laku, dan
lainnya ke arah yang lebih baik.
Namun,
kesimpulan paling tepat yang dapat kita ambil untuk pemaknaan zaman sekarang
adalah makna hijrah yang ketiga. Yaitu perubahan sikap, tingkah laku, dan lainnya ke arah yang
lebih baik.
Nah, setelah
mengetahui apa makna hijrah itu, lantas bagaimana caranya untuk menjadi seseorang yang berhijrah? Dari mana kita harus mulai menghijrahkan
diri kita? Berikut adalah pemaparan beberapa poin
mendasar yang bisa dijadikan referensi untuk diri kita mulai berhijrah.
1. Niat semata-mata karena Allah SWT
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung
niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang
hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang
hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari,
Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).
2. Perbanyak Mencari Ilmu dan Sahabat Shalih
Imam Ghazali berkata: “Ilmu tanpa amal
adalah gila. Dan
pada masa yang sama, amalan tanpa ilmu merupakan sesuatu yang tidak akan berlaku dan sia-
sia”.
Ilmu sangatlah
penting di dalam Islam. Karena melakukan amalan tanpa ilmu, bisa menjadi salah
satu penyebab amalan kita tidak diterima disisi Allah SWT.
Sedangkan Umar
bin Khathab radhiallahu anhu mengatakan: “Tidaklah aku mendapat nikmat yang
lebih baik dari nikmat keislamanku, selain nikmat memiliki saudara (sesama
muslim) yang shalih. Jika kalian mendapatkan hangatnya persahabatan dari
saudaramu sesama muslim, maka peganglah erat-erat hal itu”.
Memperbanyak
sahabat yang shalih pun sangat dianjurkan dalam Islam. Karena sahabat-sahabat
yang shalih itu memiliki syafaat di yaumil hisab nantinya.
3. Istiqomah Adalah Kunci
Goals, atau tujuan akhir dari berhijrah di jalan Allah adalah ke-Istiqomahan. Apa itu istiqomah? Secara garis besar, istiqomah berarti melakukan suatu
perbuatan secara terus menerus dan konsisten. Dalam hal ini, hijrah itu harus dilakukan
secara konsisten selama nafas masih di kandung badan.
Meskipun, kadang
orang-orang yang berhijrah itu masih sering dihinggapi perasaan futur (rasa
malas, enggan dalam melakukan kebaikan) dalam beribadah atau menuntut ilmu.
Namun istiqomah adalah kunci. Untuk kita bisa bangkit lagi dan menjalankan
syariat Islam seperti sebagaimana mestinya. Maka dari itu, belajar dan menjaga istiqomah sangatlah perlu kita bina dalam sanubari hingga ajal menjemput
nanti.
Dengan melakukan 3 hal di atas, semoga
cita cita kita menjadi hijrah people atau seseorang
yang benar-benar ingin berhijrah
di jalan Allah, akan selalu diridhai
Allah ta'ala dan mendapatkan pahala dari sisi-Nya. InsyaAllah.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
0 comments:
Post a Comment