Ketika kejenuhan terhadap apapun
mulai memenuhi pikiran dan hatiku, aku mulai berkontemplasi dengan diriku
sendiri. Merenungkan apa saja yang telah terjadi pada kehidupanku ini. Hal apa
saja yang telah ku kerjakan selama hidup di dunia ini.
Mungkinkah aku melewatkan sesuatu?
Ataukah..
Apakah pernah aku mengerjakan sesuatu
yang tidak berguna?
Haha. Mungkin sering, dan aku juga
sering tidak menyadarinya. Terlena dengan keindahan dunia yang menipu.
Aku mendadak gelisah, tidak nyaman
ketika mengingat masa lalu. Karena rupanya, telah banyak sekali ku timbun
dosa-dosa selama ini. Seolah, kesalahan yang pernah ku perbuat dulu luput akan
pengawasan Tuhan, tidak nampak oleh cctv paling canggih daripada buatan manusia.
Lalu aku ingat, bahwa sebenarnya,
dalam mengerjakan hal apapun, pergi kemanapun, bersama siapapun, kita tidak
pernah sendiri. Karena akan selalu ada 2 malaikat yang menjaga kita. Ya, cctv
buatan Tuhan yang tak pernah meluputkan sedetik pu pergerakan yang kita
perbuat. Sebersit niat yang muncul dari hati. Secuil sikap usil kepada orang
lain yang membuat kita terlihat ingin diperhatikan. Dan yang lebih detail
daripada itu semua.
Astaga..
Jadi, kemana saja aku selama ini?
Kenapa baru sekarang ku sadari pentingnya mengerjakan suatu amalan? Kenapa baru
sekarang mulai kembali terpikir bahwa hidupya aku di dunia ini selalu diawasi,
dan tak mungkin sia-sia? Kenapa baru sekarang aku menyadarinya?
Seketika, nuraniku mulai berintuisi,
takut akan mati dan meninggalkan dunia beserta seluruh isinya, sementara
dosa-dosaku belum sempat kuucap pertaubatannya.
Lalu apa yang akan ku persembahkan di
hadapan Tuhanku nanti?
Kesenangan dunia telah menipuku.
Membuatku terus berlari mengejarnya, namun ia malah berlari lebih kencang dan
menciptakan jarak antara kami yang membentang. Aku, tak akan mungkin mampu
mengimbanginya lagi. Kesenangan dunia, telah memperdayakanku.
Namun, kadang meskipun kesenangan itu
telah tergenggam di kedua tangan ini, akan ada perasaan lain yang tetiba membuatku
kembali gelisah.
Secara fisik mungkin aku bisa
dibilang bahagia. Aku tertawa lepas, merasa bangga dengan usahaku sendiri, tak
memedulikan orang-orang yang lebih rendah dariku. Merasa seperti di atas angin.
Namun sebenarnya hatiku menjerit
ketakutan. Hidup macam apa ini? Apakah selamanya aku akan mengejar dunia yang
sementara ini sampai mati? Lalu apa yang akan terjadi setelah aku mati? Apakah
malaikat akan menanyakan hartaku yang selama ini ku kumpulkan?
Ya Rabb.. Aku takut. Aku ingin
kembali, ampuni aku Ya Rabb.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
0 comments:
Post a Comment