Thursday, November 17, 2016

Mengenang Kembali Untuk Melupai

Hari ini, 365 hari yang lalu. Selamat mengulang kembali kebahagiaan Anda dengan orang lain. Akhirnya, saya hanya bisa mengucap terimakasih dan meminta maaf dengan banyak atas segalanya.

Saya tahu saya sudah dilupakan. Tapi perlu kamu tahu, saya juga sedang berusaha melupakan. Ya, kamu dan kenangan-kenangan memang belum sepenuhnya hilang dalam ingatan. Tapi sekarang, sedang benar-benar saya kubur dalam dan sembunyikan.

Tak terasa, waktu begitu cepat berlalu. Hari-hari yang saya pikir sempat indah dulu, terlampaui begitu saja dengan sendu. Pun banyak emosi yang telah saya rasai. Saya pernah menangis, bahagia, terluka, karena Anda. Dengan Anda. Anda yang selalunya membuat hati saya kala itu tidak menentu.

Sering saya meminta maaf atas kesalahan yang tidak pernah saya buat. Entahlah. Hanya saja, saya selalu merasa bersalah saja kepada Anda. Sampai suatu hari, saya lupa caranya memaafkan diri saya sendiri.

Seperti hari ini. Maaf. Karena telah pergi tanpa permisi, dan mungkin tidak akan kembali lagi. Karena saya sekarang, adalah saya yang baru. Yang tidak lagi terlalu banyak mencintai sehingga sulit untuk pergi.

Mungkin, sesuatu seperti mengenang kembali adalah yang paling sakit untuk hati. Terlebih, kenangan yang dulu manis menjelma pahit yang memang susah untuk mati. Mungkin sekedar pergi belumlah cukup untuk berpura pura tak tahu akan kisah yang dulu pernah dan sempat terlewati.

Sekedar pergi hanya mampu menahan pilu untuk sebentar. Yang akhirnya, memaksa diri untuk kembali berpura-pura menjadi tegar.

Maaf. Karena mungkin terlalu sering membuat sakit hati. Yang tak jarang, mampu mengalahkan tajamnya belati.

Emm.. Saya lupa mau bilang apalagi. Meminta maaf atau berterima kasih terlalu banyak pun, tidak baik pula untuk hati dan jiwa ini. Haha. Saya mulai mengasihani diri sendiri. Entahlah. Sudah tak ada inspirasi. Mungkin juga, karena Anda telah pantas untuk saya lupai.