Friday, January 30, 2015

Ulang Tahun

Hai blog!! Aku mau ngepost lagi nih. Hahah pokoknya aku iri iri banget banget sama temenku itu. Dia tiap hari bisa posting apa aja tentang cerita dia selama prakerin ini setiap hari. Masa aku nggak bisa. Hahah aku apabanget deh. *nyadar

Jadi gini, ini adalah hari Jumat. Iya, Jumat! Waktunya back to home! Yeay! nothing place like home, you know? And you know what? Today i'm so glad! Because my teacher is having a birthday! *sokInggris -_- Yaudin langsung to my story..
Ehem. Ceritanya itu berawal dari salah seorang temen prakerin yang ngajakin iuran buat Bapak Kusbudiantoro, guru P4TK yang hari ini berkurang satu tahun umurnya. Heuheu.. Selamat bertambah tua Pak Budi {} Dan kebetulan itu di tempat aku prakerin, ada tiga sekolah yang bareng gitu. Terus salah satu temenku ini kan cari info tentang sang guru yang lagi ultah ini. Dan diapun berinisiatif untuk mengajak semua temannya, termasuk aku untuk iuran. Dan uang iuran itu dibelikannya sebuah kue ultah yang cukup wew sih kalo ditanggung satu kantong.

Lalu jam sepuluh tadi, guru itu mengajak beberapa dari kami makan bakso haha. Dia peka juga ternyata. Terus nggak lama, diapun menelepon teman kami yang masih berada di P4TK untuk cus ke tempat bakso itu. Yah, orang se-RT pun datang. Pedagang baksonya kaya mendadak. Sedangkan si guru, nggak tau saya -_- Mungkin dia lagi banyak rezeki *amin.

Acara makan-makan berjalan dengan lancar dan semestinya. Tapi masih belum berakhir, karena si kue belum muncul. But, daripada berlama-lama, mending saya persingkat aja ceritanya.
And then, singkat cerita kami se-prakerinan membuat kejutan kecil-kecilan untuk Pak Budi. Dan ini momen yang paling saya bahagia-i. Melihat orang ulang tahun yang tersenyum haru. Rasanya kalo dilihat itu sesuatu gitu.
The last, acara pun dilanjutkan dengan berselfie ria. Yeah, that's we are.


Follow me,
@rismariest :*

Wednesday, January 28, 2015

Pensil Ajaib

Hari ini ngedit video lagi. Berhadapan sama adobe premiere lagi. Siap-siap pusing lagi. Hadeeeh.. Gambar di atas itu hasil shooting tiga hari kemarin. Dan itu worth it banget waktu shotingnya. Ada pemain yang justru ngamuk. Ada yang ngambek. Crew yang kurang komunikasi, terus ada beberapa cacat di videonya. Aku yang gagal jadi sutradara. Disalah-salahin, dimaki-maki pemain, semuanya marah sama aku. Mereka pikir aku nggak punya perasaan.


Iseng. Very latee lateee post in few years ago 😂😂😂



@rismariest

Sunday, January 25, 2015

Cerita Prakerin [Flashback Part 3]

Terkadang saya suka kangen rumah saat di tempat kos. Tapi juga suka kangen kos saat di rumah. Haha ya gitu, manusia. Tapi emang lebih nyaman di rumah, sih. Karena tak ada tempat yang lebih baik selain rumah, ehem kata pepatah sih :v

Waktu pertama kali saya datang ke Jogja itu, kirain Jogjanya kota dan kalo libur bisa main ke Malioboro kek, ke Paris kek. Atau kemana gitu yang ngetok-ngetok i Jogja banget -_- Eh ternyata dugaan saya salah besar. Saya malah ditematkan di tempat terpencil di pinggiran Sleman -_- apabanget kan yak. Mana sinyal di sisni juga asdfghjkl banget lagi. derita saya emang yak -_- Yaudin deh. Niatan untuk dolan-dolan pun sirna. Dan juga untuk telponan tiap hari sama yang di rumah juga sirna.

Akhirnya, saya dan mbak Elka, temen saya (sejak kecil saya udah manggil mbak ke dia, jadi keterusan sampe sekarang) hehe. Kami pun sepakat untuk pulang dengan naik bus, naik Trans Jogja. Hahaha gayanya pas awal-awal sih kayak anak kota banget yak, sok-sok an nge-Trans segala. Trus googling-googling terminal mana terminal mana, dimana~ dimana~ di Jombor! Jombor, iya. Jombor! Jauhnya pake binggow! *rismasuperalay

Padahal, dari kos-kosan kami ke tempat pemberhentian si Trans Jogja itu nggak ada angkutan sama sekali. Dan pada saat itu juga, nggak ada temen kami yang bawa motor. Duh, banget. Dari kos-kosan itu kami sejatinya harus keluar dulu dari Gang Mawar lalu berbelok menuju arah P4TK. Setelah itu berbelok lagi menuju Jalan Besi Jangkang, dan keluar menuju Jalan Kaliurang. Iyaps, jakal! Dan kami masih harus menuju perempatan Kenthungan untuk bisa sampai ke pemberhentian Trans Jogja itu. Fiuuuuuh sekali dalam ingatan saya.

But, itu semua baru rencana kami untuk pulang naik bis. Eh, tak ada hujan tak ada angin, si bapak saya tiba-tiba aja langsung mau buat jemput saya. Huraaaaa! Serasa ketiban durian saya waktu itu *lebaylagi -_-

Tapi overall, sampai minggu ketiga ini, saya bisa tuh pulang-pergi Jogja-Magelang. Telimakacih bapak :D Lisma cayang bapak :D *alaykronis --___________--

Hug
Risma Ariesta

Saturday, January 24, 2015

Cerita Prakerin [Flashback Part 2]

Oke next, cerita saya berlanjut ke hari-hari berikutnya di tempat prakerin. Hehe nggak papa deh banyak curhat di blog. Soalnya saya juga lagi males nulis diary. Itung-itung nambah postingan blog, biar banyakan. Haha.


Dan, hari selanjutnya adalah AWKWARD MOMENT!! Eaak, hari-hari awal di tempat prakerin itu ketemu sama teman-teman baru yang sesuatu banget. Diemnya. -_- Tanya kantin dimana, mereka nggak tau. Tanya toilet dimana, mereka juga nggak tau. Saling kumpul sama anak satu sekolahnya masing-masing lah. Sambil menuju tahap adaptasi sama lingkungan baru. Terus awkward momentnya lagi pas bincang-bincang. Pertamanya sih, tanya nama. Setelah itu hening. Setelah itu terdengar bunyi jangkrik. Lalu hening kembali. Lalu kami pun sama-sama sibuk lagi dengan kegiatan masing-masing. Duh banget kan yak ._.


Lalu hari demi hari kami lewati bersama. Melahap materi yang diberikan dosen dalam satu forum. Berdiskusi. Berargumentasi. Kerja tim. Dan akhirnya akrab. Ya, waktu juga yang membiasakan serta memunculkan keakraban itu. Terimakasih waktu, berkat kamu, saya jadi punya teman baru -_- *iniapalagi
Namun selama keakraban kami dengan teman-teman baru itu belum terjalin, kami masih melewati saat-saat dosen memberikan materi dengan keheningan yang mencekam. Tak ada yang berbicara. Iyalah, kan belom kenal akrab -_- Dan akhirnya, materi yang diberikan dosen itu juga terasa membosankan. Fiuh sekali rasanya melalui hari-hari pertama di P4TK itu. Tak ada pembicaraan, tak ada bercandaan, yang ada hanya bunyi jangkrik dan hembusan nafas yang sayup-sayup terdengar.


Hug
Risma Ariesta

Cerita Prakerin [Flashback Part 1]

Halo pembaca blog yang hanya sekedar mampir lewat atau numpang baca :D


Nggak terasa, ya ternyata saya udah menelantarkan blog reot ini selama lebih dari satu bulan -___-
Ya, maklumah, karena kesibukan sebagai murid juga sebagai anak di dunia nyata selalu saya dahulukan :p Huuuuu!!! Sorakin risma!!! *yakaliadayangnyorakin -_-


Yah begitulah karena kemalesan saya juga, serta mood selalu berubah setiap harinya, pelan tapi pasti telah membuat otak saya mendadak lupa kalau saya punya blog ini. Duh. But, it’s fine! Gegara saya abis baca-baca blog temen yang selalu curhat di blognya tiap abis nyiptain sebuah karya selama prakerin, saya jadi iri dong! Saya juga bisa kayak dia! *rismaapabanget -_-


Okedeh, basa-basinya udah dulu. Sekarang giliran curhatnya :p Ya, kali aja ada yang baca curhatan saya di blog ini #ngarep


Sudah hampir satu bulan ini saya berada di lingkungan yang bukan sekolah. Sudah hampir satu bulan ini juga saya berada di lingkungan yang bukan rumah. Saya mendadak bertransformasi menjadi anak kuliahan serta anak kos gara-gara prakerin di luar kota.


Haha cie banget dah bahasanya. Anak kuliahan sama anak kos. Hahain aja deh ya.. tapi ya, gini. Saya sekarang jadi tinggal jauh dari keluarga, dari rumah. Emang gegara prakerin ini. Sejak tanggal lima di bulan Januari 2015 lalu, saya dan kelima teman saya dipindah tugaskan dari sekolah menuju tempat prakerinan yang jauh. Iya, jauh. Yogyakarta. Tepatnya di sebuah desa yang agak pelosok bernama Klidon, di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Iya sih, tempat saya prakerin ini nggak bisa dikatakan Jogja banget karena letaknya masih di pinggiran Sleman. Tapi ya, saya syukuri saja. Toh juga banyak ilmu yang sudah saya dapat di sini.


Yang terpenting adalah ilmu tentang Multimedia. Saya dan kelima teman saya itu memperdalam dan mempertajam ilmu Multimedia kami di PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Sebenarnya, tempat saya prakerin ini digunakan untuk mendiklat guru-guru. khususnya guru Seni Budaya. Mungkin .-. Iya, P4TK atau PPG Kesenian merupakan tempat untuk mendiklat guru-guru dari seluruh penjuru nusantara. Makanya, dosen di sini selalu berkata kepada kami bahwa ilmu yang kami dapatkan selama di sini adalah ilmu yang biasa mereka ajarkan kepada para guru. Wuiiih.. jadi berasa nyaingin guru nih hahaha.


Hari pertama kami di P4TK, kami disuruh memperkenalkan diri serta melakukan presentasi mengenai ilmu apa saja yang pernah kami dapatkan selama di sekolah. Ya, cukup menegangkan, sih. Berbicara di hadapan orang banyak yang semua mata mereka memperhatikan kami. Seakan-akan mereka itu adalah monster yang siap melahap kami kapan saja jika kami kehabisan kata-kata saat presentasi. Tapi kami cukup puas dengan apa yang kami presentasikan itu. Tapi ya, yang namanya kepo itu memang ada pada setiap diri seseorang. Ada saja yang ingin mereka tahu dari kami. Katanya, mereka ingin tahu karya apa saja yang pernah kami buat dan hasilkan selama kami di sekolah. Duh, ini nih yang bikin saya dag dig dug sekali waktu itu. Kami pun hanya bisa menjawab sekenanya. Bahwa kami lupa membawa karya-karya kami ke P4TK. Dan hanya menyimpan karya-karya itu di computer sekolahan. Hahaha seberusaha itu membuat mereka percaya. Tapi memang iya, kok! Karya kami tertinggal! *alasan yang cukup klise* -___-


Hug
Risma Ariesta

Tuesday, January 20, 2015

How's Life?

Hai, apa kabar? Ternyata saya tidak berhasil menepati janji dengan diri saya sendiri. Memposting di blog satu minggu sekali. Blah. Kenapa gitu saya selalu seperti ini. Selalu mengingkari janji. Kenapa? Oh, saya tahu. Apakah ini karena saya berjanji dengan diri saya sendiri, lantas saya menyepelekannya? Bisa jadi. Terkadang, saya ingin memulai, tapi entah kenapa setiap permualaan yang ingin saya mulai itu selalu terasa sulit.


Tapi. Hai, apa kabar kalian? Kalian –pembaca blog. Tidak salah? Ada, orang atau mahluk yang baca blog saya? Haduuh bikin postingan saja nggak becus boro-boro mikirin pengunjung atau pembaca blog :v. Kerja dulu. Nulis dulu. Bikin postingan dulu. Tentang kehidupan sehari-hari, kek. Kegelisahan, kek. Pelajaran, kek. Hal yang lagi disuka, kek. Karya, kek. Apa, kek? Kakek? –ceritanya menasihati diri sendiri.


Hai, apa kabar? Untuk kalian semua yang sedang jauh dari tempat saya berada. Tahu, nggak? saya kangen sama kalian loh! Sama kalian yang ada di sekolah saat SMP,kalian yang sekarang sedang sekolah di SMK, dan juga kalian yang sedang prakerin dimana-mana. Saya kangen kalian semua terutama sama kalian yang dekat dengan saya. Wuaaaaaah!


Hai, apa kabar? Mimpi-mimpi saya? Mimpi jadi penulis dan sutradara. Haha, banyak banget cita-cita saya, deh. Pengen jadi penulis yang juga sutradara. Juga pengen jadi sutradara yang juga penulis. Saya rasa, mungkin mimpi-mimpi itu sekarang sedang dekat dengan saya.
Pertama, peluang buat jadi penulis sudah saya miliki dengan mempunyai blog ini. Hahah.
Kedua, peluang buat jadi penulis lagi juga sudah saya dapatkan dengan jadilah saya sebagai redaktur di majalah pelajar kecil-kecilan. Heheh. Bangga dikit dong. Karena saat jadi redaktur itu, saya jadi punya uang saku sendiri. But, sayangnya majalah yang ditargetkan terbit selama dua bulan sekali itu akhirnya mandeg karena sesuatu dan beberapa hal yang unexpected bagi kami.
Ketiga, peluang buat jadi sutradara sekaligus penulis skenario. Hahah gaul dikit, sih. Eak, di tempat prakerin syaa sekarang saya seakan ditekan oleh salah satu dosen di sana. saya disuruh bikin cerita, yang cerita itu harus saya buat sinopsisnya. Lalu naskahnya. Lalu treatment, kemudian shotlist. Dan merangkaplah tugas saya menjadi penulis skenario sekaligus sutradara. Pengalaman yang membuat saya harus memeras keringat sekali memang. Seharian duduk di depan monitor, ngetik dan buat cerita. Lalu nentuin seberapa panjang durasi yang akan saya gunakan saat shoting di lapangan. Dan saat buat naskah dan lain sebagainya itu saya dan teman-teman hanya diberi waktu satu minggu untuk menyelesaikannya. Capek gila pokoknya!


Pede dikit nggak papa sih, semoga aja dengan kepedean saya ini bisa mengantarkan saya menuju cita-cita saya itu. Meski perjuangan saya saat ini belum sampai titik darah penghabisan, tapi saya akan tetep berjuang sampai ke titik itu!


Hug
Risma Ariesta

This entry was posted in

Monday, January 12, 2015

Setiap Orang Ingin Bahagia


Kau tahu? Tidak hanya kau yang ingin bahagia. Setiap orang pun menginginkan kebahagiaan. Kebahagiaan bisa dirasakan tiap orang dengan sesederhana apapun. Entah itu ketika memandang wajahmu cerah, membuatku tersenyum senang~ Indah dunia~ Eaaaak hahah. Atau ketemu sama keluarga atau teman yang lama tak bertemu. Yah, itu menciptakan suatu kebahagiaan tersendiri di hati seseorang.
Kalau buatku, kebahagiaan itu sesederhana ketemu sahabat dan nyedot film dari leptop dia. Hahaha *devillaugh* Ya, sekalian cerita-cerita ngalor ngidul wetan kulon juga sih *apaituris ??


Setiap orang ingin bahagia. Ya mana mungkin nggak pengen bahagia. Orang cuma smsnya dibales sama mas bribikan aja bahagia apalagi sampai dapet uang segepok. *stopstop* Tapi, kebahagiaan itu juga nggak bisa dibeli dengan uang loh. Kebahagiaan hanya bisa kita rasakan serta kita nikmati. Kebahagiaan masih tetap hidup dan bernafas contohnya. Apa bisa dibeli dengan uang? Hahah. Just share aja sih.


Hug,
Risma ariesta

This entry was posted in