Monday, July 20, 2015

PINDAH . (baca dengan titik)

Aduhai judul postingannya sengaja aku miripin sama judul novelnya Om Bernard Batubara Cinta . (baca dengan titik) haha asoy.

Okey, ngomongin pindah, atau Move on. Suatu hal yang kalo dilakukan susah susah gampang. Terkadang bikin galau atau bahkan makan hati sendiri.
Nggak dipungkiri, jaman sekarang, arti kata pindah atau move on sendiri cenderung pada sesuatu yang ada kaitannya dengan cinta monyet remaja-remaja yang ngakunya kekinian.
Hmm, padahal enggak sepenuhnya menjorok kesitu loh. Misal, pindah rumah, pindah kerjaan, pindah sekolah, pindah hati, eh?
Oke. Sekarang saya emang bakalan bicara tentang pindah hati. Hmm, kita semua pasti pernah kan ngerasain suka sama seseorang? Lalu seiring berjalannya waktu, perasaan itu kian kabur, lalu memudar dan akhirnya pun lenyap entah kemana.
Dan di saat yang seperti itu, hal pertama yang kita butuhkan terkadang adalah berpindah. Dari satu orang itu ke orang lainnya. Saya menamainya pindah hati.
Telah kita ketahui bersama, kalau rasa suka terhadap seseorang itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Ya, karena Dia berkuasa memberikan perasaan sayang kepada sesiapa orang yang dikehendakinya.
Tapi gimana jika kita yang udah sayang banget sama dia orang, eh dianya malah nggak lagi memiliki perasaan suka itu? Ya udahin aja! Ilangin aja!
But how's?
Seperti yang saya katakan di awal. Susah susah gampang, sih. Tapi saya cuman mencoba ngerangkum dari beberapa pengalaman dan juga pengamatan yang telah saya lakukan kemarin-kemarin sebelum menulis postingan ini.

Ya, selalu ada!

ehemm..

Roman romannya perasaan suka itu emang susah ilangnya secara keseluruhan. Apalagi jika emang udah sayang banget sama dia orang. Mungkin bisa dibilang kalau hal ini adalah hal paling sialan banget.

Melakukan segala sesuatu jadi serba salah. Nggak melakukan apa-apa juga salah. Pusing palamami.

"Padahal gue pikir gue udah bener bener move on. Tapi entah kenapa setiap liat nasi dibungkus kecil pake kertas minyak terus dikaretin, gue jadi keinget sama ngabuburit tahun lalu bareng dia orang di kucingan depan rumah.." 

Emang. Kenangan itu susah untuk dihilangkan, apalagi dilupakan gitu aja. Karena kenangan itu, manusia hidup dalam keoptimisan untuk menjadi lebih baik lagi dan lagi. Karena kenangan adalah masa lalu yang harus diperbaiki agar masa depan menjadi cerah dan gemilang.
Dan yang harus kita lakukan untuk meraih masa depan yang sudah kita rencanakan itu adalah dengan perpindahan.
Perpindahan menuju diri kita yang haruslah lebih baik dari hari ke hari. Kita harus bisa menerima kenyataan pahit kalau masa lalu akan tetap jadi kenangan. Walaupun semanis apapun itu, kenyataannya, memang telah berlalu. Ya, yang harus kita lakukan adalah berpindah tempat dari semua situasi itu.
Tapi terkadang, perpindahan itu membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, dan tidak sebentar. Proses adalah suatu yang siap tidak siap harus kita jalani terlebih dahulu sebelum akhirnya menuai hasil yang kita harapkan.

Langkah-langkah perpindahan (jangan lupa siapkan perabotan juga. xixixi.)

Sibukkan diri.
Masih susah move on? Masih sering ngelamunin mantan? Hmmm.. Kalo kamu bener-bener seorang penganggur abadi dan enggak punya ide pekerjaan apapun, coba deh sesekali pura-pura nyibukin diri sendiri. Bantu orang tua kek, ngajak main adek kek, main game ama temen kek, dll. Yang penting kamu sibuk. Walaupun cuman pura-pura. Jadinya, agenda ngelamunin mantan enggak ada dalam daftar kegiatan kamu sehari-hari, mblo. Xixi.

Tekuni hobi.
Setelah beberapa lama putus, mungkin kamu masih sering keinget mantan. Dan itu kadang membuatmu lupa akan hobimu. Sesuatu yang sangat ingin kau lakukan. Yah, saat menjomblo (menyingle) adalah kesempatan yang pas untuk kembali pada duniamu yang sebenarnya. Yang belum ada campur tangan cinta yang membuat hidup semakin rumit. Setidaknya, yang harus kau lakukan selanjutnya adalah menekuni hobimu lagi. Seperti ngeblog misalnya, terus kita saling follow deh, bisa lah ya move on sama gw. Haha.

Hindari ngelamun.
Jangan sampe kamu ngelakuin hal ini sesaat setelah patah hati karena ditinggal pergi selingkuh sama mas atau mbak mantan pacar. Yaelah, enggak ngelamun aja tetep kepikiran, apalagi ngelamun. Orang diajak ngobrol sama bos atau sama guru aja fokusnya ke si dia muluk. Kapan bisa move on-nya?

Pikirkan hal lain.
Kalau dengan memikirkan si dia terus kamu nggak bisa move on, pikirin hal lain yang sangat lebih bermanfaat. Contohnya. gimana ibadahmu, gimana sekolahmu, hubunganmu dengan keluarga. Apa semuanya udah baik? Kalo belum benahi dulu. Dan berhenti memikirkan dia.

Jangan datang ke tempat yang dulu biasa kalian datangi bersama.
Pokoknya jangan pernah! Jangan sampe malahan. Karena bisa aja kalo kamu datang ke taman yang biasa kalian berduaan, pacaran, mesra-mesraan sendirian bakal ada yang kurang. Otak kamu pasti langsung otomatis flashback kenangan-kenangan kamu sama dia yang pernah kalian alami di tempat itu. Dan itu semua akhirnya membuatmu baper lagi. Lalu inget lagi, dan nggak pernah bakal bisa move on.

Niat!!!
Justru inilah poin terpenting dari perpindahan yang akan kita lakukan. Jika sejak awal kita hanya sekadar ikut-ikutan teman untuk move on misalnya, itu pasti tak akan berhasil. Tak akan pernah. Karena segala sesuatu pada dasarnya berawal dari sebuah niat di dalam hati. Yang lalu terealisasikan melalui sebuah perbuatan yang dapat dilihat mata, di dengar telinga, dicium hidung, diraba tangan, dan dirasa lidah.

Patah hati itu emang sakit. Karena hati yang kamu miliki tadinya utuh, eh tiba-tiba ada hati yang nggak bertanggung jawab datang, lalu dengan cueknya bawa cangkul lalu mencangkuli hatimu dengan kerasnya sambil bernyanyi "Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam hatinya longgar, baper kutanam 2x".

errr.. Back to the topic.

PINDAH . (titik) adalah sesuatu yang sakral, sulit untuk dilakukan. Karena memang butuh niat yang sangat sangat kuat, perlakuan yang khusus, dan kegiatan yang terus menerus agar bisa berhasil menuju tempat tujuan. Pindah. Aku mengutip kata-kata dalam sebuah kumcer.

Ada indah dalam setiap pindah.

So, there's no worry for you to move on bebih~!!
Go ahead! 

Template Baru Dan Aku Bangga

Haha baru seneng-senengnya sekarang punya template yang lebih enak dipandang mata dan insyaallah kayaknya bakalan nyaman untuk ditinggali. Hmm, secara aku ini emang suka bosenan. Tiap ngeliat sesuatu yang bagus pasti dicoba, dicicip, dirasain. Tapi semoga sama yang ini enggak begitu. Karena semoga aja template ini SEO Friendly, loading cepet, dan enggak ngebosenin pembaca. Aamiin..

Big thanks to Sora Templates and My Blogger Themes and also Gooyaabi Templates THANKYOU!!! :D
Senangnya hatiku punya template baru ^^

Ngomong-ngomong aku belum ngucapin sesuatu deh ke kalian para pembaca gelap (pun kalo ada. haha). Taqobbalallohu minna wa minkum, taqobbal ya karim, Minal aidzin wal faidzin.. Maaf lahir batin minna-san. Karena ini masih lebaran ke tiga (Sabtu, 19 Juli 2015 / 3 Syawal 1436H) jadi atas nama pribadi dan keluarga, aku meminta maaf pada semua orang jika aku pernah bersalah secara sengaja atau tidak pada kalian.

Dan semoga dengan adanya template baru ini, yang aku benahi sedikit tapi belum sempurna ini, semoga aku lebih bersemangat ngeblog dan memberikan postingan yang juga berbobot. Baik lagu ataupun cerita sendiri.

Oke, akhir dari postingan ini, intinya aku seneng punya template baru dan juga seneng karena lebaran ketiga. Tapi kurang seneng karena dapet THR tapi selanjutnya buat bayar utang -_- haha.

Sunday, July 19, 2015

Lirik Moshimo (Jika)

[LIRIK+TERJEMAHAN] DAISUKE - MOSHIMO (JIKA)

Daisuke - Moshimo (Jika)
Naruto Shippuden Opening #12


ROMAJI:

itsu made mo woikaketeiru anata no zanzou wo

yume ni miru yokogao wa ano koro no mama de
se no takai kusanami ni hashiri satte kieta
omoidasu kioku wo kakiwake ato wou boku wa
modokashiku mo iki wo kirashite saigo wa todokazu ni
tooku
nannen mae no koto deshou
nidoto modorenai ano basho ni
oitekite shimatta boku no kokoro sa

moshi mo yume naraba
torimodosenai no nara
kono kimochi wa dou shite tsutaereba ii no?
imada ni woikaketeru ano hi no zanzou wo
kanashimi ni akekure nagara mo ima
anata naki sekai de boku wa ikiru yo

itsu no hi ka subete wasurete shimau sono toki ga
kono kanashimi mo womoidasenaku naru kurai nara
aa
fukai fukai mune no itami mo
ienai mama de nokoshite woite
wasurecha ikenai boku no kokoro sa

moshi mo yume de nara
anata to aeru no nara
kono kimochi mo wasurezu ni itsudzukerareru yo
itsu made mo woikaketeru ano hi no zanzou wo
kanashimi ni akekure nagara mo ima
anata naki sekai de boku wa ikiru yo

anata ga inaku natte mo
mawari tsudzuketeru sekai de
ano hi no kioku wa mada ikiteiru
boku no tonari de

moshi mo yume de mata
anata ni aeru no nara
sono yokogao kono me ni yakitsuketeokou

moshi mo yume de nara
anata to aeru no nara
kono kimochi wa kitto aseru koto mo naku
itsu ka doko ka de mata au toki ga kuru made
kanashimi wa tsuyogari de dakishimete
anata naki sekai de boku wa ikiru yo

INDONESIA:

Aku akan selalu mengejar bayangan milikmu..

Sosok yang kulihat di mimpi sama seperti sebelumnya..
Ia berlari dan menghilang di tengah rerumputan yang panjang..
Aku berusaha mengejar dan mengingat kenangan itu kembali..
Namun aku tak dapat menggapainya dan akhirnya akan kehabisan nafas..
Begitu jauh..
Entah berapa tahun telah berlalu..
Aku tidak dapat kembali ke tempat itu..
Karena aku hanya akan meninggalkan hatiku..

Jika hanya ini mimpi yang kumiliki..
Dan jika aku tak dapat kembali lagi..
Entah bagaimana caranya aku mengungkapkan perasaan ini?
Namun kini aku terus mengejar bayangan pada hari-hari itu..
Meski pun saat ini aku merasakan kesedihan..
Aku dapat hidup di dunia ini meski pun tanpamu..

Suatu saat aku mungkin akan melupakan segala hal yang ada..
Dan semua kesedihan dan kenangan itu akan menjadi gelap..
Ah..
Rasa sakit yang ada di dalam hati..
Meski pun membiarkannya terluka di sana..
Hatiku ini takkan pernah bisa melupakannya..

Jika aku dapat melalui mimpi ini..
Dan jika aku dapat bertemu denganmu..
Mungkin perasaan itu masih mengalir di dalam diriku..
Aku akan selalu mengejar bayangan pada hari-hari itu..
Meski pun saat ini aku merasakan kesedihan..
Aku dapat hidup di dunia ini meski pun tanpamu..

Meski pun kamu tak lagi ada di sini..
Dunia ini akan terus berputar-putar..
Kenangan pada hari-hari itu akan terus hidup..
Berada di sisiku..

Jika aku melihatmu di dalam mimpi..
Dan jika aku dapat bertemu denganmu..
Aku akan terus memandang sosok dirimu dengan mata ini..

Jika aku dapat melalui mimpi ini..
Dan jika aku dapat bertemu denganmu..
Perasaan ini tidak akan pernah menjadi pudar lagi..
Hingga suatu saat kita dapat bertemu kembali di suatu tempat..
Kesedihan itu pun akan berhenti saat aku mendekapnya..
Aku pasti dapat hidup di dunia ini meski pun tanpamu..

Sunday, July 12, 2015

Transformers: Optimus #1

Hari ini, Minggu 12 Juli 2015. Hari yang keren, dan sangat berharga. Ketemu temen-temen SMP yang hampir 3 tahun yang lalu masih pada ingusan (perumpamaan ya ini) eh, sekarang udah pada cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Hehe.

Ya, meski nggak satu angkatan semuanya dateng sih. Tapi yang tadi itu seenggaknya udah mewakili. Sukses berat deh buat temen-temen panitia yang udah rela-in waktu dan tenaga mereka untuk acara ini. Rasa bahagia di dalam dada ini kek belum berkurang sedikitpun sejak tadi sore pas ketemu temen-temen.

Mereka sebenernya banyak yang berubah, tapi ada juga yang enggak berubah sama sekali. Yang namanya waktu 3 tahun itu emang nggak kerasa, ya. Tau tau udah mau ujian lagi. Tau tau udah mau lulus lagi. Galau sih enggak, biasa aja sih. Tapi rasanya kek gimana gitu, ngerasain 3 tahun yang kayaknya cepet banget ini.

Fiuh. Sayangnya, tadi nggak ketemu salah satu temen deketku, Fifi. Atau biasa ku panggil thok. Hehe. Kasian dia, tadi katanya mbah (kakek/nenek gatau) nya meninggal. Dan aku turut sedih denger kabar ini. Tapi mau gimana lagi, inilah yang terjadi. Dan ini mungkin udah takdir juga. Tapi nggak papa, tadi udah ketemu sama hampir sebagian besar orang yang pengen aku temuin. Heheh. 

Sayang, tadi pas cuman mau foto berdua sama Turil, eh yang lain ikutan nimbrung. Jadinya enggak jadi deh. Lagian juga aku nggak punya hp ataupun kamera yang cukup bagus buat foto-foto. Hemehh, padahal udah sempet kepikiran enggak kepingin kamera. Eh, sekarang jadi kepingin lagi. *curhat

Tapi, diantara kebahagiaan dan bunga-bunga yang ada di hati ini, entah kenapa ada sesuatu yang terasa kurang. Kayak ada yang belum lengkap, kayak ada yang hilang, tapi apa? Aku bingung. Entahlah.

Tapi, acara OPTIMUS #1 ini tetap TERBAIKKK!

TRANSFORMER 30th tetep the best pokoknya :D

Friday, July 10, 2015

Smile With A Fake



Raut muka bahagia, dengan fake smile.

Mungkin aku harus menampakkan raut muka kayak begini kalo ketemu orang itu. Ya, pura-pura bahagia di depannya dengan senyum palsu.

Senyum palsu yang ku maksudkan bahwa aku turut bahagia dengan kebahagiaannya saat ini.
Mungkin terbaca dan terdengar konyol. Tapi memang inilah yang terjadi. Aku bahkan selalu terlihat bodoh dan konyol di matanya.

Kuucapkan selamat atas kembalinya perempuan yang sangat kau cintai kedua setelah ibumu itu. Aku turut bahagia mendengarnya. Cih.

Dalam layar monitorku, aku membaca kebahagiaanmu yang kau tulis di suatu tempat yang dapat ku baca setiap hari. Aku merasakaan kebahagiaanmu saat itu juga. Ku akui, kamu memang seorang yang pandai merangkai kata, terutama untuk membuat orang tertawa.

Semakin hari aku membaca tulisan-tulisanmu, aku selalu melihat perkembangan yang cukup lumayan di sana. Meski kurasa ada banyak typo atau EYD yang kurang tepat, tapi kau berhasil menciptakan sebuah rekahan senyum di bibir ini. Ya, tanpa sadar aku tertawa saat membacanya. Kurasa, kau telah menemukan gayamu dalam menulis. Dan kau berhasil membuat semua orang tanpa sadar larut dalam tulisan-tulisan itu, dalam kehidupanmu.

Perasaanku. Perasaanku lagi-lagi terlalu lunak padamu. Seperti yang kau tahu, aku memang payah. Aku lemah terhadapmu. Aku bahkan bingung dengan diriku sendiri. Pun dengan hati dan pikiranku. Aku tak bisa mengendalikan mereka sesuai perintah otakku. Mereka selalu saja berbuat seenaknya. Dan sialnya, aku tak dapat mencegahnya.

Dasar payah!


You can fake your smile, but you can't fake your feelings.

Thursday, July 9, 2015

Jejak Keberuntungan

Aku berjalan sendirian. Selalu sendirian. Tak pernah tau kemana angin kan membawaku. Tak pernah takut akan gelap ataupun dingin. Mereka sahabatku. Sahabat terbaikku. Semesta yang mengajariku bersahabat dengan mereka.

Namaku Rinda. Usiaku baru dua belas tahun seminggu yang lalu. Dan aku sendirian. Benar-benar sendirian. Aku tak memiliki satupun teman. Keluarga pun tidak. Mungkin, ayah ibuku pun tak menginginkanku terlahir di dunia.

Tuhan, malang sekali nasibku. Aku selalu berteriak pada semesta saat langkah kakiku membawa tubuh mungil ini kepada tepian bukit di pegunungan.

“SEMESTA! BUNUH SAJA AKU! LUMAT SAJA TULANG-TULANGKU! TELANLAH TUBUH INI DALAM PERUTMU!”.

Sering sekali aku menangis bersama rimbun dedaunan yang terkadang gugur di hamparan rimba. Tak peduli bahaya mengancamku. Justru bahayalah temanku. Aku sering berdialog dengan pohon, tempat para ular melilitkan tubuhnya.

“Wahai pohon, beruntung sekali dirimu. Banyak binatang yang mau singgah di tempatmu.”

“Tak pernah merasakan dinginnya rimba, tak takut menghadapi gelapnya malam. Dan juga, tak sekalipun merasa sepi.”
Dan pohonpun hanya terdiam.

Aku tersenyum getir merasai keadaanku sekarang. Sering aku berpikir bahwa Tuhan sangat tidak adil padaku. Bahwa hanya akulah, hamba-Nya yang paling tidak Ia cintai. Aku bahkan tidak berpikir bahwa aku pernah mengenal Tuhan. Karena tidak ada yang mengajariku tentang hal itu.
Seperti yang telah kalian ketahui, aku sendirian. Dan selalu sendirian.
**

Suatu pagi, langkah kakiku telah membawaku ke suatu tempat. Tempat ini sangat ramai. Dimana banyak kendaraan berseliweran, orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Dan mereka bahkan tak saling kenal satu sama lain.

Aku duduk diam di depan sebuah bangunan berdinding kayu. Di atas pintunya ada beberapa hiasan bagus. Aku tak tahu pasti apa itu. Firasatku mengatakan kalau itu adalah tulisan.

Sayangnya, aku tak bisa membaca. Jadi aku tak akan pernah mengetahui apapun di dunia ini. Sekali lagi, aku mengasihani diriku sendiri. Betapa malangnya aku, betapa sialnya nasibku.

Aku bagaikan mahluk asing dari planet lain yang tersesat di bumi manusia.

Penampilan lusuhku membuat beberapa orang melihatku dengan tatapan jijik. Aku tak mengerti arti tatapan apakah itu. Tapi firasatku mengatakan, kalau mereka tidak menyukai keberadaanku.

Namun langkah kakiku terlalu lelah untuk melangkah lagi. Setelah menyusuri rel kereta seharian kemarin, tiba-tiba aku berada di tempat ini. Dan sepertinya tubuhku butuh istirahat barang sejenak.

Aku pun tanpa sadar telah membaringkan tubuh mungilku. Berusaha menutup mataku, walau apapun yang terjadi. Dan akhirnya aku terlelap.
**

SINGLE > KEREN



Hoam. Lama sekali nggak bikin postingan nih saya. Blog jadi kayak banyak sarang laba-labanya. Usang. Hmm..

Mendadak kangen blog setelah baca-baca postingan di blog tetangga yang kayaknya baru produktif-produktifnya bikin postingan. Salut deh, sama dia orang. Nggak kayak saya yang males ini, mohon jangan ditiru minna-san. Hampurasul, nyak.

Hmm, langsung saja. Seperti judul dalam postingan ini. Single berarti simple. Dan simple itu nggak perlu ribet. Nggak ribet itu nggak banyak gaya. Nggak banyak gaya itu justru keren. Jadi, para single itu keren. Iya nggak, sing? Haha enakan mblo, ya nyebutnya.

Oh iya, saya bakal bahas tentang definisi single yang keren menurut penelitian yang udah intensif dan telah diuji di laboratorium IPB dan ITB. Jadi, beneran telah teruji secara klinis. Hehe. Yeah, kalian-para pembaca harus percaya padaku bahwa seorang single itu memang benar-benar keren.

Alasan logis yang pertama adalah, para single adalah diri mereka sendiri. Jati diri mereka. Bukan orang lain. Para single yang tidak terbiasa menjalin hubungan dengan lawan jenis melalui pacaran, biasanya cenderung menggeluti hobi yang lebih mereka sukai daripada sekadar pacar. Dan menjadi diri sendiri itu jauh lebih keren dibanding harus menjadi orang lain karena tuntutan si pacar.
Hmm, menurut pengamatanku sebagai seorang single yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun. Kebanyakan kalau dua orang sudah menjalin hubungan, maka kecenderungan untuk memiliki dan memonopoli si dia-yang dimiliki jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Nggak jarang, kan temen kita yang pacaran akan jauh terlihat lebih galau dan sedih saat mereka sedang bertengkar dengan pacarnya? Ya, mungkin pertengkaran mereka itu didasari oleh hal sepele macam, "Yang, kamu kayaknya cantikan kalo agak gendutan dikit deh," ; "Yang, aku lebih suka gaya rambut kamu yang kemarin. Pokoknya aku mau rambut kamu kayak gitu lagi. Kalo enggak, kita putus aja dan aku akan cari cewek baru,". Lalu setelah itu, apa yang akan terjadi pada si cewek? "Sis, yayang gue minta gue begini begitu. Dia udah mulai berubah sekarang enggak kayak dulu lagi. Dia lebih sayang rambut gue. Bukan gue atau hati gue," lalu nangis mewek sambil jambakin rambutnya sendiri sampe botak.

Hmm, seandainya kita menjalin hubungan yang sialnya seperti itu, kita diharuskan mengubur jati diri kita yang sebenarnya oleh sang kekasih. Mungkin memang maksud dia bilang seperti itu baik. Tapi kembali lagi ke diri kita. Apakah apa yang dia mau itu adalah kita yang sebenarnya? If not, stop the relationship and back to yourself!

Alasan logis kedua adalah, single itu (masih dalam tahap belajar) dewasa. Single tidak dewasa sebelum waktunya. Single menunggu waktu yang tepat untuk beranjak dewasa. Sampai Tuhan mengizinkannya dewasa, maka ia akan menurutinya. Keren jika melihat para single sudah berpikir matang dan dewasa. Dalam artian, apa yang dipikirkannya itu rasional dan telah melalui pertimbangan banyak hal.

Salah satunya contoh, masa depan. Ya, seorang single yang sedang belajar untuk menuju kedewasaan tidak pernah berhenti memikirkan nasibnya kelak di masa depan. Akan jadi apa dia nanti setelah lulus sekolah? Menjadi mahasiswa abadi-kah, atau wirausaha sukses-kah, atau pekerja pabrik-kah, atau bahkan pengangguran? Itu pilihan kita masing-masing. Tapi, seorang single yang memikirkan masa depan, kemungkinan besar sudah memiliki gambaran akan seperti apa ia menjalani hidup sebagai orang dewasa kelak.

Misalnya, setelah lulus SMA aku akan kuliah, lalu lulus, mendapat gelar sarjana, dan bekerja mengabdi kepada negara Indonesia tercinta ini. Lalu menikah dan punya anak yang bisa meneruskan karirku. Mungkin itu.

Hmm, tapi menjadi dewasa sangatlah rumit. Namun, jika kita belajar dari sekarang, mungkin tidak juga.

Alasan logis ketiga adalah, single itu mahluk paling setia jika ia mau. Haha. Tidak seperti itu juga sih. Tergantung pribadi dari tiap-tiap orangnya juga. Tapi kalau aku mungkin iya. Karena sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama aku asyik sendiri, lama tak ada yang menemani, rasanya~~ Haha jadi baper nih. Kalo ditanya bisa setia atau nggak, jawabanku bisa. Ya iyalah orang single bertahun-tahun aja setia apalagi nanti kalo udah punya pasangan. Haha, ya kalau waktunya udah tepat sih.

Yang baca nggak usah sirik, tapi dalam hati aja. Wqwq.

Alasan logis keempat adalah, single itu alim. Dan alim itu keren. Keren kenapa? Karena dia dekat dengan Sang Pencipta. Dengan kesendiriannya itu, para single bebas mendekati siapa saja tanpa ada yang melarang ataupun cemburu.

Enak juga karena bisa sekalian introspeksi diri, sudah sebaik apa kita di dunia ini? Amal baik apa saja yang telah kita perbuat? Bagaimana hubungan kita sama orang lain? Jika kita belum sebaik itu, perbaiki semaksimalnya. Karena seperti kata pepatah, hidup itu cuma sebentar, cuma numpang minum lalu udah.

Makanya, single itu keren. Dan enggak hanya keren di mata manusia aja, melainkan di mata Allah juga.

Jadi, di sini aku tegaskan sekali lagi, kalau para single adalah orang-orang keren yang rela mengorbankan dirinya dibully, dicaci, dan lain sebagainya. Tapi mereka enggak peduli dan tetep enggak kebanyakan gaya. Karena suatu saat nanti, omongan semua orang tentang single, pasti akan mereka beli dengan prestasi yang menjulang tinggi. Dan kesuksesan di dunia dan akhirat nanti. Aamiin. *yang bilang amin barusan single :D

Mungkin cuman segitu poin yang dapat aku sampaikan untuk saat ini. Lain waktu kalo inget mungkin bisa ku sambung lagi di postingan part 2. Heheh. Udah ah, sekian dulu dariku. Bye.

Thursday, July 2, 2015

PLAYLIST: I Would - One Direction






Lately I found myself thinking
Akhir-akhir ini aku sering melamun
Been dreaming about you a lot
Sering bermimpi tentangmu
And up in my head I’m your boyfriend
Dan dalam bayanganku, aku adalah pacarmu
But that’s one thing you’ve already got
Tapi nyatanya kau sudah punya pacar

He drives to school every morning
Dia ke sekolah berkendara setiap pagi
While I walk alone in the rain
Sedangkan aku berjalan dalam guyuran hujan
He’d kill me without any warning
Dia kan membunuhku tanpa peringatan
If he took a look in my brain
Jika dia tahu isi otakku

CHORUS
(2x)
Would he say he’s in L-O-V-E?
Akankah dia bilang dirinya jatuh cinta?
Well if it was me then I would (I would)
Jika aku kekasihmu, maka pasti kan kukatakan itu
Would he hold you when you’re feeling low
Akankah dia mendekapmu saat kau bersedih
Baby you should know that I would
Kasih kau harus tahu bahwa aku kan melakukannya

Back in my head we were kissing
Di dalam benakku, kita berciuman
I thought things were going alright
Kurasa segalanya baik-baik saja
With a sign on my back saying ‘kick me’
Dengan tanda di punggungku bertuliskan "pukul aku"
Reality ruined my life
Kenyataan hancurkan hidupku

Feels like I’m constantly playing
Rasanya aku terus menerus bermain
A game that I’m destined to lose
Bermain sebuah game yang aku tlah ditakdirkan kalah
Cause I can’t compete with your boyfriend
Karena aku tak bisa bersaing dengan pacarmu
He’s got 27 tattoos
Dia punya 27 tato

CHORUS

BRIDGE
Would he please you?
Akankah dia menyenangkanmu?
Would he kiss you?
Akankah dia menciummu?
Would he treat you like I would?
Akankah dia perlakukanmu seperti diriku?
Would he touch you?
Akankah dia menyentuhmu?
Would he need you?
Akankah dia membutuhkanmu?
Would he love you like I would?
Akankah dia mencintaimu seperti diriku?

CHORUS
BRIDGE
CHORUS
I would, I would yeah
Aku kan melakukannya, aku kan melakukannya yeah