Sunday, May 24, 2015

STORY: Rindu . (titik)

Sudah lama aku tak merasakan debar jantung yang begitu cepat seperti saat ini. Seakan jantung yang berdebar ini, akan jatuh dari tempatnya. Ya, baru sekarang aku merasakannya lagi. Saat bertemu orang itu setelah sekian lama. Mungkin aku begini karena sebagian hatiku merindukannya. Meski kehadirannya tak pernah di sisiku. Tapi aku bahagia. Walau hanya sesaat.

Bahkan untuk menuliskan postingan ini, tak ada satu pun inspirasi yang terbayang di otakku. Mungkin memori di dalamnya sudah penuh. Atau mungkin ada virus yang diam-diam menjangkit di sana. Ah, entahlah. Aku tak punya bahan tulisan. Pun sebatas topik. Hanya wajah lelaki dengan senyum semanis madu itu yang dapat ku bayangkan saat ini. Manis sekali. Mungkinkah aku suka padanya? Apakah jatuh cinta akan semudah ini? Terkadang di waktu yang tak tepat dan juga orang yang salah. Tapi saat ini, aku tak tahu isi hatiku.

Bukan salahnya jika dia terus saja hilang-timbul di pikiranku. Karena dia juga tidak pernah memintaku untuk memikirkannya. Hanya aku saja yang terlalu naif untuk terus-terusan memikirkan orang itu. Payah! Memang aku payah. Tak bisa menghilangkan pikiran naif ini dari otakku. Ya, membuatku terlihat lebih payah lagi karena aku bahkan tak bisa mengendalikan pikiranku sendiri.

Benar kata orang, bahagia itu sederhana. Hanya dengan melihat orang yang kita sayangi ada di sekitar kita, itu sudah lebih dari cukup.
Tapi, jika melihat orang yang kita sayangi ada di sisi orang lain.. hah.. itu juga sudah lebih dari sekedar sakit karena patah hati.


Orang lain tidak pernah tahu dan tidak pernah mengerti kalau ini akan begitu sulit dan menyakitkan. Ku harap, laki-laki itu membaca tulisan ini. Meski hanya sebatas omong kosong dariku.

Dalam perjalanan untuk bahagia,tak pernah semudah itu. Apalagi jika aku merindukannya.

0 comments:

Post a Comment