Monday, August 20, 2018

Aku dan Kenanganku yang Paling Berkesan : #DAFTARODOP6

Pas jaman kerja trus lagi liburan ceritanya.
 


Saat itu bulan April setelah Ujian Nasional berakhir. Bayangan tentang hari wisuda dan kelulusan sudah tergambar jelas di benakku. Saat dimana aku berkaca-kaca sambil mengucapkan salam perpisahan pada sekolah ini, pada teman-teman serta guru-guruku. Pada setiap sudut gedung sekolah yang pernah kusinggahi. Pada meja kursi kelas yang menjadi saksi bisu perjuanganku selama 3 tahun di sekolah ini. Ah, rasanya baru kemarin aku datang sebagai seorang siswa baru

Menghabiskan hari-hari terakhir sebelum akhirnya hari kelulusan itu tiba, aku mulai bergerak di dunia maya untuk mencari peluang penghasilan. Beruntung, pencarianku berujung memuaskan. Aku menemukan salah seorang distributor buku-buku ber-niche bisnis, yang sedang mencari reseller atau bagian penjualan untuk bisnisnya. Karena memang benar-benar baru dalam bisnis online, maka sebelum memutuskan mendaftar aku mencari beberapa referensi artikel di google tentang tugas-tugas seorang reseller ini. Hingga akhirnya, kuputuskan untuk mantap mendaftarkan diri.

Beberapa minggu berjalan, aku benar-benar belajar hal baru dari kegiatan jual beli di dunia maya. Baru satu dua orang tertarik untuk bertanya-tanya tentang produk yang kujual. Tentang apa manfaat yang akan mereka dapatkan jika membeli produk tersebut. Lantas, berdasarkan kemampuan yang kuperoleh dari atasanku, aku melayani calon-calon pelanggan itu dengan sabar. Ya, seperti berjualan konvensional pada umumnya, para pelapak online, apalagi sekelas pemula seperti diriku saat itu, pernah mengalami penolakan, cibiran, dan hal-hal tidak menyenangkan lainnya yang berujung baper.

Namun untuk menjadi seorang yang besar, aku tentu saja tidak ingin terbawa dalam perasaan-perasaan yang justru menyiksaku sendiri. Makanya, sebisa mungkin aku menepis segala sakit hati yang sempat kurasakan. Mencoba melatih diri untuk menjadi kuat. Karena aku percaya, bahwa tangga kesuksesan itu hanya akan dipijak oleh orang-orang yang mau berjuang pada keadaan apapun dalam hidupnya. Ya, bahkan dalam keadaan paling nadir sekalipun.

Sejak saat itu, aku mulai belajar dengan sungguh-sungguh. Mencerap berbagai informasi penting yang dibagikan oleh atasanku. Kadang, juga turut membaca beberapa literatur tentang online shopping di internet. Hingga akhirnya, aku menemukan sebuah kutipan yang masih begitu lekat hingga kini. Kutipan itu berbunyi, “Kapasitas diri berbanding lurus dengan daya tampung rezeki,”. Yang bermakna kurang lebih, bahwa dengan kita selalu meningkatkan kemampuan diri sendiri pada niche atau spesifikasi tertentu yang ingin kita kuasai, maka daya tampung terhadap rezeki itu sendiri akan semakin besar.

Intinya, memantaskan diri untuk menjadi seseorang yang memang layak diberi kelebihan oleh Allah, memang sangat penting adanya. Sebenarnya, hal ini tidak hanya berlaku dalam hal materi saja. Melainkan mencakup segala hal. Dan salah satu cara yang kulakukan adalah dengan banyak belajar dan meningkatkan kapasitas diriku untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari diriku yang sebelumnya.

Namun profesi sebagai reseller online itu tidak bertahan lama. Karena, ada kejadian lebih memilukan daripada sekadar ditolak atau dihujat oleh calon pembeli. Yakni, ketika aku merasa sudah semakin dekat dengan mimpiku untuk berkuliah di sebuah universitas kenamaan di Semarang, sedangkan orang tuaku terutama ibuku sendiri justru menyuruhku untuk bekerja terlebih dahulu. Sebenarnya, permintaannya ini bukan tanpa alasan. Karena pada dasarnya, beliau sudah tidak sanggup jika harus membiayaiku berkuliah, apalagi di tempat yang jauh dari jangkauan tempat tinggal kami, dan tidak ada satupun saudara yang dikenal.

Lengkap sudah rasa sedihku kala itu. Jika kuceritakan bagaimana suka dan duka selama menjalani hari-hari penuh bebandan tekanan itu, kurasa akan menghasilkan berlembar-lembar halaman buku hingga berwujud sebuah novel autobiografi. Hahaha.

#DAFTARODOP6

0 comments:

Post a Comment