Tuesday, August 21, 2018

Menciptakan Masterpice

Menciptakan tulisan yang gurih gurih enyoi itu tidak semudah ketika kau makan tahu bulat digoreng dadakan lima ratusan anget.

Karena tulisan yang baik, apalagi gurih itu perlu dimasak di sebuah dapur yang setiap harinya menanak kata demi kata dalam sebuah kuali besar berisi ribuan gagasan untuk dituangkan.

Digodok sedemikian rupa hingga menghasilkan sebuah santapan yang layak untuk dicerna, melewati kerongkongan, hingga menjadi sumber kekuatan berupa santapan tulisan beragam genre yang enak dibaca.

Jangan lupa tambahkan serpihan diksi ketika kau rasa cerita yang kau buat kurang berbumbu. Pun, plot berintrik gemas nan penuh drama bisa ikut kau sertakan juga sebagai pahit manis, pedas gurih sebuah sajian cerita.

Oh ya, dan jadilah peramu cerita yang mampu mengobati dahaga setiap konsumen yang menikmati atau hanya sekadar melihat-lihat sajianmu. Rendah hatilah pada mereka, tapi jangan sampai rendah diri. Sebab, kualitas dirimu ditentukan berdasarkan seberapa mampu kau menguasai dirimu sendiri.

Jangan takut atau minder ketika orang-orang mengatai olahanmu kurang berbobot. Yang harus kau lakukan, justru mengasah kembali keahlianmu pada sebuah bidang yang paling ingin kau tekuni. Letakkan fokus, tujuan, dan mimpi besarmu di dalamnya.

Buatlah seolah-olah kau seorang peracik kata yang mampu bersaing di kancah dunia. Bayangkan dirimu bersanding dengan orang sekelas JK Rowling, Stephanie Mayer, Edgar Allan Poe, atau Ernest Hemmingway sekalipun. Iya, bayangkan saja mereka datang menyalamimu mengucapkan selamat atas masterpiece karyamu yang bersanding dengan karya mereka.

Rasakan sensasi menjadi orang besar yang dikenal dunia. Kemudian benar-benar ciptakan masterpiecemu sendiri. Tapi jangan lupa, untuk selalu merasa rendah hati pada orang lain. Kendalikan dirimu dan design hidupmu sendiri sebagaimana kamu ingin menjadi seseorang seperti apa.

Menurut sebuah buku pengembangan diri yang pernah kubaca, dengan menuliskan setiap impian yang ingin kita raih, setiap tempat yang mungkin ingin kita kunjungi, atau pun setiap orang yang ingin kita kunjungi, maka jika impianmu itu sejalan dengan takdir Tuhan, semesta akan secara ajaib mendukung segala hal yang ingin kamu capai tersebut.


Ketika menjelang lulus smk aku menuliskan beberapa mimpiku. Tertera apa-apa yang ingin kumiliki, tempat yang ingin kukunjungi, dan orang-orang yang ingin kutemui di sana. Bahkan mungkin, lebih dari itu. Kemudian dalam beberapa tahun setelahnya, pelan tapi pasti aku mulai merasakan apa yang kutulis itu benar-benar kualami di dunia nyata. Ya, Tuhan merestuiku untuk bisa merasakan bagaimana manisnya menggenggam impian.

Terima kasih Tuhan..

Lalu, apakah kau akan melakukan hal yang sama? Mungkin bukan sebagai seorang peramu kata. Melainkan yang lain. Tidak apa-apa. Silahkan rancang kehidupanmu sendiri dengan sedemikian rupa. Tuliskan dan jadikan itu sebagai jalan hidup yang akan kau tempuh di kemudian hari.

Trust me, it works!

0 comments:

Post a Comment