Saturday, July 14, 2018

Bekal



12 Juli 2018

Untuk menempuh perjalanan jauh, wajar rasanya jika jauh-jauh hari sebelumnya kita melakukan berbagai persiapan dengan matang. Melihat kembali apa-apa yang tersedia dalam ransel yang akan kita bawa, adalah langkah yang akan menentukan bagaimana perjalanan kita nanti.

Sudah cukupkah bekal yang  akan kita bawa? Ataukah terlalu banyak, sehingga kita harus mengurangi muatan yang  ada? Lihat kembali dan teliti apa-apa yang akan menjadi teman kita selama perjalanan.

Ya, ini baru perjalanan di dunia. Yang mungkin hanya beberapa hari, minggu, bulan, dan tahun. Lantas, bagaimana persiapan kita terhadap perjalanan jauh untuk kehidupan setelah kematian? Sudahkah memadai?

Banyak dari kita yang justru tidak mempersiapkan bekal ini dengan baik. Tidak terlalu mementingkan apa-apa yang akan kita bawa, dan menjadi teman kita nanti. Apakah ia akan dapat menolong kita untuk menghadapi apa-apa yang ada di hadapan nanti? Atau justru menyudutkan diri kita dalam lembah keterpurukan.

Bersiap sedini mungkin. Mempersiapkan kematian. Bagaimana cara menjemput kematian yang baik? Bagaimana agar kelak yang akan menjemput kita adalah malaikat rahmah yang mencabut nyawa kita dengan halus? Ya, jangan sampai malaikat maut nanti yang datang menjemput adalah malaikat yang mencabut nyawa kita dengan keras.

Ya Rabb..

Berbicara tentang bekal ini, seharusnya sering-sering kita pikirkan. Menjadi yang paling kita khawatirkan. Bukan hanya dunia dan dunia.

Semoga kelak malaikat maut yang akan menjemputku adalah malaikat rahmah yang membawa kain kafan dari surga. Walaupun, mungkin aku belum pantas untuk memasuki surga.

Namun, semoga ada belas kasihan Allah atasku. Semoga, cita-cita untuk nertemu Rasulullah SAW, beserta keluarga dan sahabatnya akan benar-benar menjadi kenyataan kelak.

Aamiin Ya Rabb..

0 comments:

Post a Comment