Sunday, November 11, 2018

Maafkanlah Masa Lalu dan Dirimu Sendiri

Sekelam apapun masa lalu yang pernah kau kenyam dulu, maafkanlah semuanya pada detik ini juga. Karena bagaimanapun keadaannya, semua sudah terjadi dan berlalu meninggalkanmu. Masa-masa dimana setiap kebodohan, ketidaktahuan, kepengecutan, dan lain sebagainya yang pernah kau alami itu, biarkanlah menjadi arsip yang tersimpan rapi dalam laci memorimu. Jangan berusaha mengenyahkannya, atau kau bahkan tak akan pernah bisa melupakannya.

Cukup dengan tidak lagi memikirkan apa-apa yang membuatmu seolah tinggal dalam masa-masa terburuk itu. Sibukkan dirimu dengan sesuatu yang kau sukai. Mungkin dengan segala kesibukan yang kau kerjakan, akan sedikit demi sedikit mengalihkan fokus dan perhatianmu dari sesuatu yang tak seharusnya kau pikirkan itu.

Seperti jargon sebuah iklan, “Karena dirimu begitu berharga!” maka sadarilah arti keberadaanmu di dunia ini. Tak perlu menyudutkan dirimu sendiri dalam rasa bersalah, yang bahkan tidak pernah kau lakukan. Biasa sajalah dalam menghadapi hidup setelah segala ketidakbaikan itu menimpamu. Maksudku, beranilah untuk belajar bersikap demikian. Jaga dan kasihani dirimu serta hatimu sendiri. Mereka tak pantas terluka demi seseorang atau sesuatu yang tidak perlu.

Lantas, maafkanlah masa lalu dan dirimu sendiri. Buang dan terbangkan segala jenis permasalahan yang ada dalam benakmu. Kemudian bangkit dan berjalanlah dengan tegap di atas dunia. Bukan maksud untuk menyombongkan diri. Melainkan, untuk menumbuhkan keyakinan dalam hatimu bahwa kau akan tetap baik-baik saja bagaimanapun keadaannya.

Lihatlah ke depan dan jangan berbelok. Dirimu pantas dan sangat berhak untuk bahagia. Setiap persoalan yang datang ke dalam hidupmu hanyalah sebatas latihan yang mungkin Tuhan berikan untuk menguji seberapa greget kau dalam menghadapi setiap situasi. Tinggal bagaimana kau membentuk dan menanamkan pola pikir yang benar dalam bersikap. Maka, selamanya kau akan menjadi dirimu secara seutuhnya. Bukan lagi berpikir untuk menyamai orang lain dengan mengikuti paradigma yang telah terbangun dalam sebuah kumpulan masyarakat.

Hidup itu keras, nak. Roda kehidupan juga selalu berputar. Kau tak selalu berada di atas, ataupun di bawah. Lagipula, kebaikan dan keberuntungan itu terbatas. Mereka tak selalu berpihak padamu secara sepenuhnya. Sesekali, kau harus merasakan kejatuhan dan penderitaan agar hatimu menguat dengan sendirinya. Karena berkat tempaan segala ketidakbaikan hidup, akan membuatmu menjadi lebih tangguh daripada sebelumnya. Bodo amat pada sesuatu itu perlu demi menjaga hati dan pikiranmu dari apa-apa yang berpotensi menghancurkannya.

#ODOPBatch6
#NonFiksi

0 comments:

Post a Comment