Tuesday, November 13, 2018

Review : Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pertama kali membaca judul buku ini, otak saya langsung otomatis menerka-nerka apa isi yang dibahas oleh penulis di dalamnya. Namun, benar-benar dibuat terkejut ketika telah membacanya secara langsung. Pasalnya, apa yang tertulis di judul bukan merupakan implementasi nyata atau saklek dengan apa yang tertuang dalam isi buku ini.

Buku berwarna oranye pekat ini ditulis oleh seorang blogger kenamaan asal New York, Mark Manson yang memulai karirnya sejak tahun 2009. Selain itu, ia juga telah memiliki jutaan pembaca setiap bulannya. The Subtle Art of Not Giving a F^ck merupakan judul pertamanya dalam bahasa Inggris. Buku ini juga masuk dalam kategori best seller The New York Times dan Washington Post. Kemudian, muncul juga dalam versi terjemahan bahasa Indonesia yang berjudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.

Justru dalam tubuh buku ini dipaparkan bahwa sebagai seorang manusia, kita pasti dilahirkan dalam keadaan yang memiliki rasa peduli terhadap apapun. Jadi, bersikap masa bodoh yang tertulis di judul, dapat diartikan dengan masa bodoh terhadap hal-hal sepele yang sudah semestinya tidak kita pikirkan secara mendalam.

Mengubah fokus pada hal-hal yang seharusnya benar-benar kita ingin dan harapkan, tidak sekadar pada hal-hal yang justru mengekang kita untuk melakukan sesuatu.

Dalam bagian-bagian awal, Mark mengajak untuk meluruskan pemikiran pembaca yang mungkin salah kaprah saat membaca judul. Dengan menjelaskan maksud sebenarnya yang ingin disampaikan. Seperti halnya tiga poin yang disebutkan tentang arti masa bodoh yang memiliki “seni” agar kita bisa menjernihkan pikiran saat mencernanya ke otak.

Seni #1 Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda.

Seni #2 Untuk bisa megatakan “bodo amat” pada kesulitan, pertama-tama Anda harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan.

Seni #3 Entah disadari atau tidak, Anda selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan.

Begitupun pemaparan dalam bagian-bagian selanjutnya yang benar-benar dimaksudkan untuk membuka pikiran pembaca. Mark Manson benar-benar telah berhasil untuk membangun paradigma baru dalam hal memandang hidup ini dengan pondasi pemikiran yang ia bawa, yakni seni bersikap “bodo amat” dalam hal-hal yang tak terlalu penting untuk diperhatikan sebagai eksistensi seorang manusia.

Secara keseluruhan, subjektivitas saya dalam menilai buku ini sangatlah tinggi. Mungkin, jika disediakan angka dari 1 sampai 10, maka saya akan menyematkan angka 9 untuk menilai buku ini. Sedangkan angka 1 nya adalah ketidaksemupurnaan penulis yang pasti dimiliki sebagai seorang manusia. Heheh.

#ODOPBatch6
#NonFiksi

0 comments:

Post a Comment