Monday, September 3, 2018

Menyusophia : Chapter 1




Aku harus pergi dari kota ini secepatnya. Wabah itu sudah sampai ke kotaku. Kudengar, puluhan jiwa dari kota sebelah melayang karena menderita wabah mengerikan itu. Beberapa yang terjangkit, sedang memasuki di masa-masa kritisnya. Sisanya, dijangkiti rasa was-was karena takut tertular.
            Sudah dua bulan dari hari pertama sejak wabah itu memasuki kota kami. Sebuah penyakit yang dihibahkan oleh entah siapa, yang membuat penderitanya harus meregang nyawa dengan cara mengenaskan. Belum ada penawar untuk mengatasi wabah mengerikan ini. Sementara, banyak orang awam dan warga sipil yang terus terjangkit dari hari ke hari.
            Menurut salah satu tetua yang ada di kota kami, wabah tersebut disebarkan oleh seorang dukun yang tidak menyenangi kerukunan di kota kami. Toleransi antar umat beragama yang ada  di kota kami, membuat orang-orang banyak mencari dan memperbincangkan kota kami di seantero nusantara. Beberapa yang mendukung mengunggul-unggulkan kami di batas tertinggi. Namun, beberapa yang tidak suka justru berusaha memecah belah kesatuan dan persatuan antar warga yang berada di kota kami dan sekitarnya.
            1 tahun pertama Pak Walikota baru telah berkuasa di kota kami. Beliau beserta jajarannya menimbulkan perubahan besar yang membuat kota kami terkenal dengan kota yang aman dan damai. Sehingga, siapapun dengan latar belakang bagaimanapun bisa tinggal dan hidup di kota kami dengan tenang.
            Namun, kota kami tidak cocok ditinggali oleh orang-orang yang tidak menyukai kerukunan antar umat beragama. Mereka yang tidak suka itu selalu menyebarkan kebencian baik di sosial media maupun di dunia nyata. Dan kota kamilah, yang sering menjadi sasaran penyerangan mereka.
Awal-awal, ujaran kebencian yang mereka sebarkan tidak mendapat respon positif dari para netizen di sosial media. Karena banyak dari netizen yang tahu benar tentang kehidupan macam apa yang ada di kota kami. Namun, 2 bulan yang lalu kota kami dimasuki oleh orang-orang tak dikenal yang berpakaian serba hitam. Awalnya tetangga kota kami yang dilewati oleh orang-orang ini tidak menaruh curiga sama sekali. Namun, selang satu minggu setelah orang-orang misterius itu pergi, ada warganya yang terjangkit sebuah virus yang membuat salah satu bagian tubuhnya membesar, kemudian meledak begitu saja.
Tidak sekali dua kejadian ini berlaku pada penduduk tetangga kota kami. Dalam dua minggu terakhir, telah ada lima orang yang dikabarkan meninggal dengan cara yang sama mengenaskannya.
Pak walikota dan jajarannya belum menemukan bukti valid tentang siapa yang pertama menyebarkan wabah tersebut. Penyakit yang membuat salah satu organ penderitanya membesar secara perlahan, dan memiliki bau yang luar biasa menyengat. Penyakit ini bisa diderita oleh siapa saja tanpa batasan usia. Tanpa perbedaan jenis kelamin. Ya, semua orang bisa mengalaminya termasuk aku.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

0 comments:

Post a Comment