Sunday, September 16, 2018

PROSA : Searching for What?

Ketika kejenuhan terhadap apapun mulai memenuhi pikiran dan hatiku, aku mulai berkontemplasi dengan diriku sendiri. Merenungkan apa saja yang telah terjadi pada kehidupanku ini. Hal apa saja yang telah ku kerjakan selama hidup di dunia ini.
Mungkinkah aku melewatkan sesuatu? Ataukah..
Apakah pernah aku mengerjakan sesuatu yang tidak berguna?
Haha. Mungkin sering, dan aku juga sering tidak menyadarinya. Terlena dengan keindahan dunia yang menipu.
Aku mendadak gelisah, tidak nyaman ketika mengingat masa lalu. Karena rupanya, telah banyak sekali ku timbun dosa-dosa selama ini. Seolah, kesalahan yang pernah ku perbuat dulu luput akan pengawasan Tuhan, tidak nampak oleh cctv paling canggih daripada buatan manusia.
Lalu aku ingat, bahwa sebenarnya, dalam mengerjakan hal apapun, pergi kemanapun, bersama siapapun, kita tidak pernah sendiri. Karena akan selalu ada 2 malaikat yang menjaga kita. Ya, cctv buatan Tuhan yang tak pernah meluputkan sedetik pu pergerakan yang kita perbuat. Sebersit niat yang muncul dari hati. Secuil sikap usil kepada orang lain yang membuat kita terlihat ingin diperhatikan. Dan yang lebih detail daripada itu semua.
Astaga..
Jadi, kemana saja aku selama ini? Kenapa baru sekarang ku sadari pentingnya mengerjakan suatu amalan? Kenapa baru sekarang mulai kembali terpikir bahwa hidupya aku di dunia ini selalu diawasi, dan tak mungkin sia-sia? Kenapa baru sekarang aku menyadarinya?
Seketika, nuraniku mulai berintuisi, takut akan mati dan meninggalkan dunia beserta seluruh isinya, sementara dosa-dosaku belum sempat kuucap pertaubatannya.
Lalu apa yang akan ku persembahkan di hadapan Tuhanku nanti?
Kesenangan dunia telah menipuku. Membuatku terus berlari mengejarnya, namun ia malah berlari lebih kencang dan menciptakan jarak antara kami yang membentang. Aku, tak akan mungkin mampu mengimbanginya lagi. Kesenangan dunia, telah memperdayakanku.
Namun, kadang meskipun kesenangan itu telah tergenggam di kedua tangan ini, akan ada perasaan lain yang tetiba membuatku kembali gelisah.
Secara fisik mungkin aku bisa dibilang bahagia. Aku tertawa lepas, merasa bangga dengan usahaku sendiri, tak memedulikan orang-orang yang lebih rendah dariku. Merasa seperti di atas angin.
Namun sebenarnya hatiku menjerit ketakutan. Hidup macam apa ini? Apakah selamanya aku akan mengejar dunia yang sementara ini sampai mati? Lalu apa yang akan terjadi setelah aku mati? Apakah malaikat akan menanyakan hartaku yang selama ini ku kumpulkan?
Ya Rabb.. Aku takut. Aku ingin kembali, ampuni aku Ya Rabb.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

0 comments:

Post a Comment