Friday, September 28, 2018

PROSA : Sebuah Kontemplasi



Sadar gak sih? Sebenernya kita itu sedang berada di zaman apa? Iya zaman modern. Zaman serba canggih. Tapi, apalah arti kecanggihan itu kalo kitanya justru diperbudak atau disetir olehnya bukan kita yang menyetirnya.

Sadar gak? Kalo hari ini tuh kita lagi diperangi. Tapi musuh kita meranginnya dengan cara yang bahkan nggak seperti ngajak perang. Melainkan menyamar seperti sahabat, tapi diam-diam muncul sebagai serigala berbulu domba. Musuh dalam selimut. Nusuk gitu aja.

Iya, kita kebanyakan dibuat nggak sadar dengan fenomena apa yang terjadi pada hari ini.

Ambil contoh kecil deh. Tayangan TV misalnya. Ambil yg lebih spesifik lagi, misal tayangan tv menjelang maghrib, maghrib, setelah maghrib - tengah malam.

Acara apa yang kebanyakan menghiasi layar kaca setiap tv nasional? Sinetron? Reality show? Gosip? Dunia hiburan? Tapi untuk apa semua itu? Untuk apa acara-acara tsb dibuat?

Untuk mengalihkan isu-isu yg mungkin sedang terjadi dikancah politik, dikancah dunia, bahkan kancah agama.

Kita selaku masyarakat awam hanya diminta untuk seolah-olah berbahagia dan aman-aman aja dengan acara-acara nggak penting yang tersiar di tv kita.

Coba saya tanya. Sinetron misalnya. Apa pentingnya sinetron buat kehidupan kita? Hiburan kah? Ada nilai tersendiri kah? Gini ya, menurutku kalo kita sekadar mau nyari hiburan itu biasanya sesekali waktu aja. Bukannya tiap hari. Lantas menjadi candu yang justru membuat fokus hidup kita oleng gara-gara jalan cerita yg ada di sebuah sinetron.

Ya, kadang dalam kehidupan nyata pun kita justru terus-terusan membicarakan bagaimana kelanjutan / kelangsungan hidup para pelakon dari cerita buatan yg terdapat di sebuah sinetron. Lantas, lupa pada permasalahan hidup kita sendiri yg seharusnya masih banyak yg harus kita benahi. Dan mungkin, dari situ kita diminta untuk tidak peduli terhadap kemungkinan-kemungkinan waspada terhadap kasus-kasus yg terjadi di pemerintahan atau dunia.

Bagi mereka (yg punya kuasa), mungkin kita yg rakyat biasa ini tak penting adanya. Makanya, kita disuruh gak usah tau. Karena kalau sekali kita tahu dan ikut campur, maka yang ada nantinya, para oknum yang ada di pemerintahan itu takkan lagi punya wewenang untuk mengeruk kekayaan rakyat.

Kawan, sebenarnya sebagai warga negara apalagi pemuda pemudi calon penerus perjuangan bangsa, kita itu seharusnya punya andil yang nggak kalah penting buat negeri kita tercinta. Walaupun, mungkin hari ini kita masih belum melakukan langkah yang begitu berdampak untuk masyarakat sekitar, atau bahkan diri kita sendiri. Tapi, dengan memiliki niat dan visi yang kuat untuk perubahan besar, disertai do'a yang tiada putus, percaya aja deh. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Entah kapan, suatu hari nanti. Pasti satu persatu apa yang kita impikan akan terwujud. Asal, ada aksi nyata yang kita mulai langkahkan dari sekarang. So? Tanya dirimu sendiri, apa mimpi besarmu, apa langkah pertamamu?

0 comments:

Post a Comment