Friday, September 28, 2018

PROSA : How To Be A Hijra People


Dewasa ini, fenomena hijrah kian menjamur di kalangan masyarakat luas, utamanya para pemuda. Hijrah seakan menjadi trend, dan perlahan bermetamorfosa menjelma gaya hidup yang dilakukan oleh orang-orang yang terpanggil hatinya untuk kembali ke jalan Allah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hijrah memiliki beberapa makna.

Pertama, hijrah merupakan perpindahan Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya, dari Mekkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy Mekkah.

Kedua, hijrah memiliki arti berpindah atau menyingkir sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu.

Ketiga, hijrah adalah perubahan sikap, tingkah laku, dan lainnya ke arah yang lebih baik.

Namun, kesimpulan paling tepat yang dapat kita ambil untuk pemaknaan zaman sekarang adalah makna hijrah yang ketiga. Yaitu perubahan sikap, tingkah laku, dan lainnya ke arah yang lebih baik.

Nah, setelah mengetahui apa makna hijrah itu, lantas bagaimana caranya untuk menjadi seseorang yang berhijrah? Dari mana kita harus mulai menghijrahkan diri kita? Berikut adalah pemaparan beberapa poin mendasar yang bisa dijadikan referensi untuk diri kita mulai berhijrah.

1.      Niat semata-mata karena Allah SWT
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).

2.      Perbanyak Mencari Ilmu dan Sahabat Shalih
Imam Ghazali berkata: “Ilmu tanpa amal adalah gila. Dan pada masa yang sama, amalan tanpa ilmu merupakan sesuatu yang tidak akan berlaku dan sia- sia”.

Ilmu sangatlah penting di dalam Islam. Karena melakukan amalan tanpa ilmu, bisa menjadi salah satu penyebab amalan kita tidak diterima disisi Allah SWT.

Sedangkan Umar bin Khathab radhiallahu anhu mengatakan: “Tidaklah aku mendapat nikmat yang lebih baik dari nikmat keislamanku, selain nikmat memiliki saudara (sesama muslim) yang shalih. Jika kalian mendapatkan hangatnya persahabatan dari saudaramu sesama muslim, maka peganglah erat-erat hal itu”.

Memperbanyak sahabat yang shalih pun sangat dianjurkan dalam Islam. Karena sahabat-sahabat yang shalih itu memiliki syafaat di yaumil hisab nantinya.

3.      Istiqomah Adalah Kunci
Goals, atau tujuan akhir dari berhijrah di jalan Allah adalah ke-Istiqomahan. Apa itu istiqomah? Secara garis besar, istiqomah berarti melakukan suatu perbuatan secara terus menerus dan konsisten. Dalam hal ini, hijrah itu harus dilakukan secara konsisten selama nafas masih di kandung badan.

Meskipun, kadang orang-orang yang berhijrah itu masih sering dihinggapi perasaan futur (rasa malas, enggan dalam melakukan kebaikan) dalam beribadah atau menuntut ilmu. Namun istiqomah adalah kunci. Untuk kita bisa bangkit lagi dan menjalankan syariat Islam seperti sebagaimana mestinya. Maka dari itu, belajar dan menjaga istiqomah sangatlah perlu kita bina dalam sanubari hingga ajal menjemput nanti.

Dengan melakukan 3 hal di atas, semoga cita cita kita menjadi hijrah people atau seseorang yang benar-benar ingin berhijrah di jalan Allah, akan selalu diridhai Allah ta'ala dan mendapatkan pahala dari sisi-Nya. InsyaAllah.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

0 comments:

Post a Comment