Sunday, October 28, 2018

Jatuh Cinta Diam-Diam 1


Lembar demi lembar kertas binder, Mira buka dengan antusias. Berharap ia menemukan salah satu cerita tentang episode cintanya yang terhebat. Hingga ia berhenti dibeberpa lembar kertas binder putih yang mulai menguning. Ia masih ingat. Ini adalah tulisan-tulisan tentang cinta dalam diamnya saat masih duduk di kelas satu SMK. Saat ia mulai lelah dengan status jomblonya semasa SMP. Ya, tiga tahun berikutnya, Mira memilih untuk sendiri. Fokus pada pendidikannya di sekolah menengah pertama terbaik di kabupatennya. Dan sebisa mungkin melupakan cerita masa lalunya bersama Akbar dulu.

Selepas memutuskan hubungannya dengan Akbar, niat awal Mira adalah kembali melanjutkan hubungan itu. Tapi, entah kenapa hatinya ingin berhenti saja jatuh cinta kepada orang yang selama 8 tahun yang lalu telah ia cintai. Mungkin, Mira merasa lelah dengan hal itu. Dan selama 3 tahun di SMP, ia lalui dengan tanpa cinta sebagai peneman hari-hari.

Mira kembali membaca tulisannya sendiri yang ia tulis dengan tinta merah kala itu. Sedikit usang, karena termakan waktu. Perlahan tapi pasti, ingatannya kembali ke masa dimana pertama kali ia memasuki Sekolah menengah kejuruan untuk yang pertama kali. Sekolah, yang sebelumnya tidak ingin ia masuki. Sebagai seorang lulusan dari sekolah terbaik, dirinya merasa malu bila harus bersekolah di sekolah swasta seperti aekolahnya saat ini. Malu terhadap guru-guru serta teman-temannya. Tapi, nyatanya hal itu tidak berlangsung lama. Karena ada saja cara Tuhan untuk membuat Mira tetap bertahan. Dengan pertahanan yang bahagia.

Saat itu, sekitar awal bulan Agustus 2013. Bertepatan dengan bulan Ramadhan 1434 H. Mira menjalani masa orientasi siswa di sekolah barunya dengan malas-malasan. Sebenarnya, karena alasan biaya dan kebutuhan rumah tangga yang kian mencekik lah yang membuat Mira berada di sini.

Bapaknya dulu yang mendaftarkan Mira bersekolah di sini, ketika mengetahui ada surat khusus yang dilayangkan oleh sekolah ini kepada Mira dulu. Ketika ia masih berada di smp. Bapak Mira langsung tergiur dengan tawaran pendaftaran gratis, beasiswa bagi murid yang berprestasi, serta tunjangan gratis uang SPP ketika mengindahkan mendaftar di sekolah tersebut melalui jalur ini, jalur khusus. Awalnya, Mira sangat malas menuruti perintah bapaknya ini. Lalu mengancam akan bersekolah di tempat lain, jikalu dalam masa pendaftarannya di sekolah ini, tidak ada teman satu smp nya yang juga ikut mendaftar. Saat itu, Mira tidak berpikir panjang. Mau ia mengancam bagaimanapun, yang membayar biaya sekolahnya adalah tetap orang tuanya, bapak dan ibunya. Jadi, ssbagai anak yang baik, ia hanya harus berbakti dengan sepenuh hati. Tanpa membantah, ataupun berkata 'ah' pada keduanya.

Mira menurut. Meski sekali dua ia bersungut-sungut, bahkan didepan guru yang mendata penerimaan siswa baru tersebut. Tidak berapa lama, datanglah siswa lain yang juga ingin mendaftar. Tak disangka, siswa tersebut adalah juga teman smp Mira, meskipun tidak akrab dan tidak pernah sekelas, tapi mereka mengetahui nama masing-masing satu sama lain. Mira kalah telak. Yang ia lakukan sekarang hanyalah harus menurut dan mengikuti apa kata bapak selanjutnya.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
This entry was posted in

0 comments:

Post a Comment