Sunday, October 28, 2018

Jatuh Cinta Diam-Diam 2


Tibalah hari pertama sekolah. Saat Mira harus bertemu dengan anak-anak dari smp lain, yang akan menjadi teman satu angkatannya selama tiga tahun kedepan. Pandangam tidak suka dan merendahkan hadir dalam diri Mira. Karena saat smp ia terbiasa berkumpul dengan orang-orang hebat dengan nilai-nilai yang selalu tinggi pada mata lelajaran apapun, bertemu dengan anak-anak dari smp-smp swasta atau smp negeri yanh daftar rangking mereka ada dibawah daftar rangking smp Mira dulu menyebabkan setitik sombong bertahta dihati Mira. Sialnya, Mira tidak langsung sadar dengan hal itu. Ini juga yang membuat Mira malas berkenalan dengan mereka.

"Mbak, kenalin. Aku Tasya." Ucap anak pwrempuan yang duduk di sebelah kanan Mira. Lesung pipitnya langsung menyeruak di kedua pipi tembamnya. Sementara tangan kanannya terlurur menunggu bersambut.

"Mira." Jawab Mira singkat. Ia paksakan senyum termanisnya, lalu membalas uluran tangan Tasya.
"Smp mana dulu mbak?" Tanya Tasya polos.

"SMP Negeri Satu Salaman." Kata Mira datar, dengan raut wajah bahagia yang masih dipaksakan. Ada pekik kaget tertahan di wajah Tasya.

"Kok bisa sekolah di sini?" Tanya Tasya ingin tahu lebih jauh.

"Hehe iya." Mira menjawab sekenanya. Malas. Baru kenal sudah kepo. Gimana nanti kalau udah kenal lama? Pikir Mira.

Sebenarnya, ada dua hal mendasar yang menjadi ketakutan Mira sebelum memutuskan menuruti keinginan bapaknya untuk bersekolah di tempat ini. Pertama, ia merasa malu terhadap pandangan guru dan teman-temannya dulu. Yag mungkin akan memandang Mira sebelah mata dikarenakan bersekolah diinstansi swasta. Kedua, orang-orang baru yang mengetahui keunggulan sekolahnya yang lama pasti juga akan berpikir negatif tentang Mira. Apakah ia yang terbodoh di sekolahnya? Sehingga ia bisa kesasar bersekolah di tempat ini? Akhirnya, Mira menjadi pribadi yang cuek dengan apapun.

Sial bagi Mira. Ia baru mengetahui kalau Akbar juga bersekolah di tempat yang sama. Ia sempat takut, apakah cerit masa lalu mereka akan terulang kembali? Atau mereka akan bersikap seperti orang asing, ketika bertemu satu sama lain? Entahlah. Yang jelas, niat mira diawal adalah birrul walidain, atau berbakti kepada orang tua. Dengan menuruti keinginan bapaknya.

Sebelum pemilihan penjurusan kemarin, bapaknya dwngan berapi-api menceritakan tentang om dan bulik Mira dari jalur nenek buyutnya yang juga bersekolah di tempat ini. Buliknya memilih jurusan akuntasnsi. Dan kmnya memilih jurusan Multimedia. Sebenarnya ada satu lagi jurusan di sekolah ini, yaitu Administrasi Perkantoran. Belum selesai guru penerima siswa baru menjelaskan detail setiap jurusan. Tapi, Mira sudah lebih dulu mmberikan tanda centang pada jurusan Multimedia.

Di sinilah Mira sekarang. Dikelas 1MM1. Setelah tiga hari kemarin penjelasan panjang lebar dalam ruang kelas yang dibuat layaknya aula. Karena waktu masuk sskolah pertama bersamaan sengan puasa ramadhan, makan kegiatan MOS pun hanya sebatas mensengarkan pengarahan dari pemateri-pemateri maupun guru-guru yang sudah dipersiapkan oleh sekolah jauh-jauh hari.

Pembagian kelas berlangsung dengan tidak khidmat. Anak-anak laki-laki yang sebwlumnya mendaftar di jurusan akuntansi dan administrasi perkantoran, aaling berebut tempat duduk untuk berpindah ke jurusan Multimedia. Setelah dijelaskan berbagai macam keuntungan yang akan didapatkan ketika berada di kelas Mulrimedia. Beruntung bagi Mira, yang sejak awal memilih jurusan ini.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
This entry was posted in

0 comments:

Post a Comment