Saturday, October 6, 2018

Katalisator


Aku sudah pernah bilang pada diriku sendiri. Bahwa jikapun aku bisa menepis perasaan-perasaan yang ada di hatiku untukmu, seseorang yang belum pernah kutemui itu, namun nyatanya seolah sudah membekas sekian lama di dalam kalbu. Aku pun tidak tahu. Entah bagaimana hatiku merasa saat itu. hanya saja, kupikir aku sudah menemukan orang yang tepat. Namun, ternyata kenyataan berkata lain. Rupanya kau sudah memiliki seseornag lain yang akan kau jemput, ketika segala persiapanmu kini sudah selesai secara matang.

Ah, beruntungnya dia. Perempuan yang juga aku tak tahu siapa. Lantas, pada saat itu juga aku berhenti mengharapkanmu. Ya, selamanya ingin mencoba menghapus bayangmu yang terlalu sempurna untuk kumiliki. Mungkin, tidak sesempurna itu. tapi, nyatanya kamu memang terlalu baik, bahkan kepada semua orang.

Bagaimana bisa? Seseorang yang bahkan belum pernah bertemu memiliki naluri untuk suatu saat akan menyatu? Haha. Bangun. Sudahi mimpi siang bolong itu.
Kemudian untuk menyelamatkan hati ini, aku lantas pergi. Mencari jati diri lagi.

Mencari apa-apa yang belum pernah kutemui. Di dunia ini, aku hanya ingin mengembara. Begitu rupanya yang bisa kurasa ketika meninggalkan serpihan rasa sakit yang masih membekas tatkala mengetahui si Ratu yang masih kau damba sampai sekian lama.

Lantas, aku juga bilang. Bahwa mungkin aku akan menemukan orang lain. Yang sama sepertimu, atau tidak lebih baik darimu. Entahlah, kupikir aku sudah menemukannya sekarang. Atau tidak, belum. Aku terlalu tidak ingin terburu-buru dalam menyimpulkan. Karena apa yang sekarang ini kujalani rupanya merupakan cerminan dari apa yang kuingini selama menjadi pekerja tetap yang memiliki derajat tak seberapa.

Yang jelas, sekarang aku sudah lebih bisa mengendalikan diriku sendiri. Mengendalikan apa-apa yang sebelumnya tidak mampu untuk aku atasi sendirian. Meskipun tidak semudah ketika tulisan ini ditulis, namun setidaknya usaha untuk lebih menyetabilkan hati memakan waktu dan apa-apa yang sebelumnya tak terkendali, memakan waktu dan kontemplasi cukup panjang.

Haha. Ya, kau harus tahu bahwa aku suka bercanda, namun selalu gagal untuk membercandai diriku sendiri. Apalagi pada tulisan ini. kurasa, aku hanya sedang membual.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

0 comments:

Post a Comment